Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa gerak cepat mengatasi masalah kelangkaan BBM di Jember dan sekitarnya. Khofifah telah bertemu pihak Pertamina dan memastikan stok BBM aman.
Menurut Khofifah suplai BBM ke Jember telah dipenuhi oleh Pertamina. Di mana kebutuhan BBM di Jember sebesar 900 Kilo Liter, dan saat ini Pertamina menyuplai sebesar 1.000 Kilo Liter.
"Bahwa sekarang terkonfirmasi ada antrean panjang terutama di Jember. Pertamina sudah menjelaskan suplai nanti selain dari Banyuwangi yang sekarang sudah diambil juga diambil dari Surabaya dan Malang. Bahkan volumenya sudah lebih dari kebutuhan masyarakat Jember," kata Khofifah didampingi Kadis ESDM Jatim Aris Mukiyono dan Kadis Lingkungan Hidup Jatim Nurkholis di Kantor Gubernur Jatim, Rabu (30/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khofifah berharap warga Jember tidak melakukan panic buying BBM. Sebab, dia memastikan bahwa suplai BBM dari Pertamina sudah normal kembali.
"Oleh karena itu kepada masyarakat yang tinggal atau melewati Jember dan membutuhkan BBM, tolong jangan melakukan panic buying. Karena Insya Allah suplai sudah normal akan dilakulan Pertamina baik dari Banyuwangi, Malang, dan Surabaya. Jadi sesungguhnya jika tidak ada panic buying ini ada dalam posisi yang cukup dan mengurangi panjangnya antrean," bebernya.
"Insya Allah proses normalisasi kebutuhan masyarakat Jember akan BBM solusinya sudah ada. Jadi masyarakat Jember tenang dan Insya Allah volume suplai sudah mencukupi dan jangan panic buying," tambahnya.
Sementara Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Aji Anom Purwasakti menambahkan kebutuhan BBM di Jember rata-rata sehari di angka 900 Kilo Liter.
"Saat ini suplainya sebesar 1.000 Kilo Liter sehari untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Jember. Saat ini yang terjadi memang panic buying," jelasnya.
"Kami ingin meyakinkan masyarakat bahwa bahan selalu ada, suplai kami tingkatkan untuk hari-hari ke depan. Dan alhamdulillah panjangnya antrean terus berkurang dan kami hari Minggu ini antrean sudah normal," tandasnya.
(dpe/abq)