Pesawat Karet Buatan Warga Batu Tembus Kancah Internasional

Pesawat Karet Buatan Warga Batu Tembus Kancah Internasional

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Minggu, 20 Jul 2025 12:00 WIB
Pesawat karet buatan Imam Syafii asal Kota Batu
Pesawat karet buatan Imam Syafi'i asal Kota Batu. (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Batu -

Seorang warga Ngaglik, Kota Batu bernama Imam Syafi'i sukses menembus pasar internasional melalui karya pesawat tenaga karet buatannya. Bahkan, Imam juga pernah mendapat permintaan pesawat tenaga karet atau Free Flight terjauh dari Polski, Polandia.

"Untuk pesawat tenaga karet buatan saya ini sudah dipasarkan sejak 2016. Sampai sekarang penjualannya ke seluruh Indonesia dan beberapa ke luar negeri seperti di Emirates Arab hingga Amerika," terang Imam saat ditemui detikJatim pada Sabtu (18/7/2025).

"Ini ada yang sedang saya kerjakan saat ini permintaan dari India dan Mesir. Kalau selama ini paling jauh pernah dapat pesanan itu dari Polski di Polandia itu," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya terkenal di luar negeri, peminat pesawat tenaga karet buatan Imam juga cukup tinggi. Pesanan hampir setiap hari selalu ada hingga membuatnya nyaris kewalahan.

"Sekarang ini dalam satu hari bisa dapat 30-50 pesanan pesawat tenaga karet. Kadang pesanan bisa melebihi itu, tapi saya batasi karena tidak mampu mengerjakan lebih banyak nanti takutnya kewalahan," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Karya Imam yang sudah mendunia tersebut merupakan hasil kerja kerasnya selama ini. Berawal dari kesukaanya terhadap pesawat, membuat pria lulusan D3 Pariwisata dan Perhotelan itu belajar secara otodidak tentang cara merakit pesawat tenaga karet.

"Awal saya terinspirasinya itu saat duduk dibangku SD. Saya dulu sama temen-temen sering main ke Pujon di deket goa China, saat itu saya sama temen-temen sering menerbangkan paper fly (pesawat kertas). Karena lokasinya tinggi, jadi terbangnya bisa jauh," ungkap pria berusia 42 tahun itu.

"Karena senang melihat pesawat bisa terbang jauh, saya sama teman-teman sering jalan dari Kota Batu ke Pujon, Kabupaten Malang untuk menerbangkan pesawat dan berlanjut di SMA saya main helikopter RC," sambungnya.

Kemudian pada sekitar tahun 2008, Imam mulai sering berselancar di YouTube dan tertarik dengan konten pesawat tenaga karet. Dari situ, ia mulai tertarik dan akhirnya belajar secara otodidak hingga mengikuti berbagai perlombaan dan meraih banyak juara.

Kini selain menggarap pesanan, Imam juga aktif memberikan edukasi terkait pembuatan pesawat karet di sekolah-sekolah hingga perguruan tinggi. Tak jarang, mahasiswa juga datang ke workshopnya untuk belajar caea membuat pesawat karet.

Soal harga, Imam menawarkan variasi yang cukup luas. Mulai dari kit seharga Rp37 ribu hingga Rp 200 ribu. Namun, ada pula permintaan khusus yang harganya bisa mencapai Rp2,5 juta hingga Rp4,5 juta.

"Mahal karena tingkat kesulitan dalam membuat dan cara setting terbang agar maksimal serta waktu yang dibutuhkan," ujarnya.

"Untuk desain yang saya pasarkan itu ada 12 macam. Cuman kalau mau pesan sesuai request juga bisa. Untuk pesawat tenaga karet ini ada yang buat di indoor dan outdoor. Umumnya bisa terbang dalam durasi 30-45 detik, cuman kalau di perlombaan bisa sampai 8 menit juga," tandasnya.

Kisah Imam Syafi'i menjadi inspirasi, membuktikan bahwa hobi yang ditekuni dengan serius dan inovasi dapat membawa produk lokal mendunia, mengharumkan nama Kota Batu di kancah internasional.




(auh/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads