Aprindo Jatim Berharap Penyegelan Minimarket di Surabaya Tak Berlanjut

Aprindo Jatim Berharap Penyegelan Minimarket di Surabaya Tak Berlanjut

Aprilia Devi - detikJatim
Jumat, 13 Jun 2025 20:15 WIB
Halaman minimarket di Surabaya disegel
Penyegelan minimarket di Surabaya. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jatim menyebutkan tentang dampak yang dirasakan pengusaha minimarket atas penyegelan yang gencar dilakukan Pemkot Surabaya. Aprindo berharap penyegelan ini tidak semakin berlanjut.

Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jatim Bambang Sumarsono menyatakan pihaknya mendukung langkah Pemkot Surabaya menertibkan parkir. Dia juga memastikan sejauh ini para pelaku usaha sudah mulai memproses izin parkir sesuai ketentuan.

"Jadi upaya-upaya ini terus akan kami lakukan, supaya kalau bisa dari teman-teman pengusaha ini kalau memang sudah bisa memenuhi persyaratan harapannya tindakan penyegelan sudah bisa dibuka dan tidak diadakan lagi," ujar Bambang saat dihubungi detikJatim, Jumat (13/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang mengatakan bahwa para pengusaha ritel di bawah Aprindo Jatim akan senantiasa mendukung langkah Pemkot Surabaya untuk menjadikan Surabaya sebagai kota yang nyaman.

"Pasti kita akan sama-sama dukung kebijakan pemkot membuat surabaya aman, nyaman, dan ramah," katanya.

ADVERTISEMENT

Namun dia berharap agar pemerintah juga bisa mempertimbangkan dampak bagi pelaku usaha dan masyarakat terkait konsekuensi atas penyegelan yang terjadi.

"Tapi yang juga kami harapkan, pada saat langkah-langkah ini dilakukan, supaya tidak menimbulkan satu dampak yang dalam arti pastinya dengan kejadian yang kemarin ini tentunya ada dampak yang dirasakan teman-teman dari minimarket," tuturnya.

Ia contohkan penyegelan minimarket itu akan membuat masyarakat yang hendak berbelanja mengira bahwa toko sedang tutup atau ada masalah sehingga omzet menurun.

"Teman-teman kami di minimarket merasakan langsung dampaknya. Masyarakat lihat segel, langsung mikir toko itu tutup atau ada masalah," bebernya.

Sementara terkait penyegelan akibat lahan parkir yang digunakan UMKM, pihaknya sudah beberapa kali melakukan audiensi dengan Pemkot Surabaya untuk membahas masalah itu.

Bambang mengatakan kerja sama antara minimarket dan UMKM selama ini saling menguntungkan. Keberadaan UMKM di area parkir dinilai bisa membantu usaha kecil. Retribusi sewa yang dikenakan selama ini juga digunakan untuk untuk kepentingan bersama seperti kebersihan dan utilitas.

"Sebetulnya ada beberapa kali rapat pertemuan sih, yang dihadiri oleh teman-teman dari perwakilan minimarket. Sudah 4-5 kali pertemuan kayaknya, tadi pagi juga ada pertemuan," ungkap Bambang.

Ia meminta agar ada solusi terbaik bagi semua pihak mulai dari UMKM, pelaku usaha, pemerintah, hingga masyarakat.

"Jadi pada prinsipnya itu terus kita lakukan koordinasi, sama-sama kita cari jalan keluarnya lah. Yang menjadi tujuan kita bersama, Surabaya menjadi aman, Surabaya nyaman dan Surabaya ramah. Kan itu yang jadi keinginan kita semua warga Surabaya," pungkasnya.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads