Demi memenuhi target pengentasan kemiskinan dari pemerintah pusat, Pemkab Banyuwangi kembali menjalankan program bedah rumah gratis tak layak huni. Sasaran program ini adalah warga pra sejahtera di seluruh wilayah Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengungkapkan program bedah rumah ini adalah program pengentasan kemiskinan dengan skema gotong royong bekerja sama dengan sejumlah instansi. Salah satunya dengan Bank Jatim.
"Ini salah satu bentuk gotong royong mengentaskan kemiskinan yang menjadi program prioritas kami. Bantuan bedah rumah ini melengkapi berbagai program pengentasan kemiskinan yang sudah berjalan, melalui mekanisme gotong royong antara pemerintah kabupaten, TNI, pemerintah desa, swasta, dan pemerintah pusat," kata Ipuk, Selasa (29/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program itu dimulai dengan penyerahan simbolis Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Jatim Peduli di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan pada Senin (28/4).
Ipuk menambahkan, bedah rumah di Banyuwangi ini sudah berjalan 2 tahun dan telah berhasil menyulap 2000 rumah kurang layak menjadi layak huni. Tahun ini Ipuk menargetkan 959 rumah untuk dibedah.
"Jumlah ini bisa terus bertambah sesuai pengajuan dari desa. Bantuan stimulus perbaikan rumah adalah salah satu upaya untuk meningkatkan taraf kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut berkontribusi," lanjutnya.
Direktur Keuangan Treasury and Global Service Bank Jatim Edi Masrianto mengatakan bantuan itu adalah wujud sinergis Bank Jatim dalam program bedah rumah yang telah digulirkan Pemkab Banyuwangi. Tahun ini Bank Jatim akan membantu bedah 14 rumah di wilayah perkotaan Banyuwangi.
"Sebagai mitra kami berkomitmen mendukung program-program pemerintah daerah guna mewujudkan kesejahteraan dan membangun perekonomian yang lebih kuat. Salah satunya, melalui bantuan bedah rumah agar masyarakat bisa menikmati tempat tinggal yang lebih layak," kata Edi.
Selain bedah rumah, Bank Jatim juga memberikan bantuan 1 unit mobil perpustakaan keliling dan 40 unit tempat sampah kepada Pemkab Banyuwangi. Mobil perpustakaan keliling itu menambah jumlah mobil perpustakaan keliling yang melayani ke desa-desa, yang saat ini berjumlah 55 unit.
(dpe/iwd)