.webp)
Menjelang Hari Raya Idul Fitri, puluhan penjahit kaki lima yang mangkal di ruas jalan Tulungagung kebanjiran order. Peningkatan produksi mencapai lebih dari 200 persen.
Ruas Jalan Adi Sucipto Gang 1 Tulungagung merupakan sentra permak dan penjahit kaki lima yang telah ada sejak puluhan tahun silam. Di sepanjang gang, berjajar sekitar 35 penjahit.
"Sehari-hari kami mengerjakan order jahitan, mulai permak baju, celana hingga pembuatan baju. Kalau yang paling banyak yang permak," kata salah seorang penjahit, Kuncoro, Kamis (27/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Momen Ramadan dan Lebaran menjadi berkah tersendiri bagi para penjahit. Orderan yang awalnya berjumlah belasan per hari, kini melonjak hingga puluhan. Masyarakat banyak datang untuk memodifikasi baju Lebaran.
"Sebelum Lebaran itu biasanya ya sekitar 15 jahitan permak, kalau sekarang bisa sampai 35 jahitan setiap hari," ujarnya.
Untuk mendapatkan layanan jasa permak, para penjahit mematok harga bervariasi, tergantung jenis dan tingkat kerumitan.
"Untuk potong antara Rp 5.000 sampai Rp 25.000. Di sini itu yang sering potong celana jins atau mengecilkan baju," jelasnya.
Baca juga: 10 Ide Hampers Lebaran untuk Karyawan |
Salah seorang warga Tias, mengaku keberadaan penjahit kaki lima cukup membantu, karena dapat membantu memperbaiki baju dengan cepat dengan harga terjangkau.
"Kalau permak di sini bisa ditunggu, jadi nggak perlu lama-lama. Ini tadi saya mengecilkan gamis," imbuhnya.
Layanan cepat dan efisien menjadi alasan utama para pelanggan untuk setia menggunakan jasa penjahit kaki lima.
(irb/hil)
