Jurus Pedagang Klaster BRI SWK Bratang Binangun Surabaya Gaet Pengunjung

Jurus Pedagang Klaster BRI SWK Bratang Binangun Surabaya Gaet Pengunjung

Amir Baihaqi - detikJatim
Kamis, 20 Mar 2025 00:30 WIB
SWK Bratang Binangun Surabaya
Hiburan live music di panggung SWK Bratang Binangun Surabaya (Foto: Amir Baihaqi/detikJatim)
Surabaya -

Suara alunan live music dari panggung sentra wisata kuliner (SWK) Bratang Binangun malam itu terdengar meriah. Aliran musik yang dimainkan pun beragam, mulai dari dangdut hingga pop lawas.

Suguhan musik tersebut hampir setiap malam menghibur para pengunjung di SWK Bratang Binangun. Tak jarang pengunjung diajak naik ke atas panggung untuk bersama menyanyi atau sekedar request lagu.

"Biasanya pengunjung kalau tanya request satu lagu ditarik Rp 50 ribu, tapi kalau dikasih seikhlasnya ya nggak apa-apa," kata Ketua Paguyuban SWK Bratang Binangun, Abdul Kholiq kepada detikJatim, Rabu (19/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertunjukan musik itu sebenarnya salah satu dari bagian marketing untuk menarik pengunjung. Strategi itu rupanya berhasil, karena mampu menarik pengunjung dan berlama-lama di SWK Bratang Binangun.

"Selalu ramai, apalagi kalau akhir pekan bisa mencapai seribu hingga dua ribuan orang yang datang. Kalau hari biasa minimal 500 pengunjung," ujar pria 61 tahun itu.

ADVERTISEMENT

Selain harga makanan yang murah, lanjut Kholiq, kenyamanan menjadi prioritas kepada pelanggan. Itu kenapa, pihaknya ketat menerapkan sejumlah aturan kepada pedagang.

"Jadi, saya larang para pedagang menawarkan dagangannya ke pengunjung. Biar pengunjung yang datang itu sak karepe (terserah) mau milih warung atau makanan apa," tutur Kholiq.

"Kan ada itu, pedagang yang langsung datang nawarin 'monggo mau minum makan apa' nah itu saya larang biar yang nentuin pengunjung sendiri. Kan itu udah ada banner warung apa," imbuhnya.

SWK Bratang Binangun SurabayaJurus marketing SWK Bratang Binangun Surabaya (Foto: Amir Baihaqi/detikJatim)

Selain itu, pedagang juga dilarang mengusir pengunjung yang makan di meja stannya tapi tak memesan makanan di warungnya. Sebab hal itu dinilai pengunjung tak nyaman.

"Kan ada dan dulu memang gitu. Ada pengunjung yang makan di meja tapi gak pesan di warung itu diusir. Dan rata-rata di tempat lain gitu juga. Itu juga saya larang," terang Kholiq.

"Atau ada pelanggan yang seharian cuma pesan es teh atau kopi saja ya nggak apa-apa. Iyu juga dilarang diusir," imbuh Kholiq.

Sementara untuk pertunjukan musik, pihak SWK tak memberi bayaran penyanyi atau pemain musik untuk tampil. Sebagai gantinya mereka berhak mengambil setiap tip atau saweran dari pengunjung yang memberi secara sukarela.

"Nah kalau penyanyi ini saya larang memutar kotak atau kaleng untuk narik. Ya sawernya secara sukarela bukan ditodong dengan kotak untuk nyumbang," ujar Kholiq.

Menurut Kholig, para penyanyi dan pemain musik tersebut biasanya sudah saling kenal dengan pengurus SWK atau pedagang. Dari situ, mereka diberi kesempatan tampil di panggung.

"Mereka ity dari Anak Pekerja Seni Nusantara, ada 6 grup yang main, sudah saling kenal dengan kita," ucap Kholiq.

Namun dari sekian strategi itu, tegas Kholiq, kekompakan pengurus paguyuban SWK yang paling utama. Karena apapun aturan yang diterapkan, kalau tidak solid dan kompak tak akan bisa berjalan.

"Ya itu selain kenyamanan, menurut saya pengurus SWK dan pedagang ini harus solid, terutama pengurus. Sudah banyak kejadian paguyuban SWK gak jalan karena di dalamnya gak kompak akhirnya sepi," tandas Kholiq.

Sementara itu, Mantri Unit BRI Bratang, Widya Arini Lestari mengatakan SWK Bratang Binangun merupakan salah satu klaster UMKM yang berada dalam naungan unitnya. Total ada 52 warung dalam klaster tersebut.

Dari jumlah itu, hampir sebagian besar telah menerapkan metode pembayaran QRIS. Metode tersebut diharapkan bisa membuat pengunjung menyesuaikan pembayaran baik secara tunai maupun nontunai.

"Jadi kami mempermudah, pedagang yang ingin difasilitasi QRIS, kami layani untuk mempermudah transaksi," ujar Arini.

Salah satu pengunjung, Diah Oktavia mengaku selalu menyempatkan datang ke SWK Bratang Binangun. Sebab selain lokasinya strategis dan nyaman, bermacam menu makanan tradisional juga selalu memanjakan lidahnya.

"Sering ke sini sama suami dan anak. Karena dekat dengan rumah, makanannya enak harga juga terjangkau, tempatnya juga," kata Diah.




(abq/iwd)


Hide Ads