Harga cabai rawit yang saat ini mahal membuat para petani di Mojokerto tergoda untuk panen dini. Mereka menjual cabai yang masih hijau seharga Rp 25.000/Kg.
Seperti yang dilakukan Supriyadi (62), petani cabai rawit di Dusun Sumbersono, Desa Brayublandong, Dawarblandong, Mojokerto. Dibantu sang istri, ia memetik cabai yang masih hijau di kebunnya.
Menurut Supriyadi, ia memilih panen dini sebab harga jual cabai rawit hijau saat ini mencapai Rp 25.000/Kg. Harga jual tersebut naik dari 3 pekan lalu Rp 10.000-15.000/Kg. Terlebih lagi ia membutuhkan uang untuk bertahan hidup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami panen lebih awal meskipun masih hijau karena butuh uang. Mumpung harganya sekarang Rp 25.000 per kilogram," terangnya kepada wartawan di lokasi, Selasa (7/1/2025).
Tanaman cabai di kebun yang ia sewa dari Perhutani sejatinya 2 pekan lagi memasuki masa panen. Saat ini, harga jual cabai rawit di tengkulak mencapai Rp 65.000/Kg.
Namun, Supriyadi enggan berspekulasi menunggu masa panen. Ia khawatir harga cabai rawit justru anjlok saat panen raya tiba.
"Aslinya sayang dipanen saat masih hjau, tapi daripada nanti harganya turun kalau panen raya," jelasnya.
Berdasarkan data Siskaperbapo Jatim hari ini, harga rata-rata cabai rawit di pasar Kabupaten Mojokerto Rp 86.500/Kg. Sedangkan di Pasar Kedungmaling, Sooko, harga cabai rawit menembus Rp 90.000/Kg.
"Kalau tiga hari lalu harganya Rp 70 ribu, sekarang menjadi Rp 90 ribu," ujar Saadah, pedagang di Pasar Kedungmaling.
Sedangkan harga cabai rawit di tingkat grosir Rp 55.000-60.000/Kg. Seperti yang disampaikan Muhammad Bejo (57), pedagang cabai rawit di Pasar Tanjunganyar, Kota Mojokerto. Sebelum Natal 2024, harga cabai rawit Rp 40.000/Kg.
"Harga cabai rawit naik karena barang berkurang akibat cuaca ekstrem," tandasnya.
(abq/iwd)