Presiden Prabowo Subianto memerintahkan pembangunan proyek jalan tol baru disetop. Ia menekankan pembangunan yang disetop adalah proyek-proyek yang belum dimulai. Lantas, bagaimana kriteria proyek yang boleh dilanjutkan?
Penyetopan pembangunan tol baru untuk melihat kekuatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di 2025. Meski begitu, tidak semua pembangunan proyek tol digentikan. Proyek-proyek yang sudah konstruksi, melakukan pelelangan, dan studi kelayakan akan tetap dilanjutkan.
"Jadi, tol-tol yang terkait konstruksi, yang sudah mulai FS (feasibility study), yang sudah mulai pelelangan, akan tetap berjalan. Ini informasi juga buat teman-teman media, karena ada kekhawatiran semua tol berhenti, tidak, akan tetap melanjutkan yang sudah berkontrak," kata Sony di Jakarta, dilansir detikFinance, Rabu (18/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek-proyek yang dipastikan jalan terus karena sudah dalam tahap lelang adalah Tol Gilimanuk-Mengwi dan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci). Tol Yogyakarta-Bawen yang dalam tahap konstruksi juga dipastikan tetap jalan.
Sementara proyek yang akan ditahan adalah Tol Puncak dan Tol Kulonprogo-Cilacap karena baru tahap awal pengkajian. "Yogya-Bawen jalan. Kalau Kulonprogo-Cilacap itu kan juga masih studi, itu tahan dulu, karena tol dari Yogya ke Kulonprogo saja belum selesai, nah itu, tahan saja dulu," ucapnya.
Ia mengaku belum tahu penghentian pembangunan proyek tol baru akan sampai kapan. Namun, menurutnya, proyek Tol Puncak bisa jalan jika ada investor swasta yang berminat untuk menggarapnya.
"(Proyek Tol Puncak ditahan sampai 2025) belum tahu, cuma karena ini studinya belum, maka kami dari BPJT menahan dulu. Tapi, kalau ada instruksi dari presiden 'Puncak karena sudah urgen, jalan', baru kami jalan. Jadi, beberapa tol yang belum pada waktunya itu, kami berhentikan dulu seperti dari Kulonprogo ke Cilacap," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan semua anggaran infrastruktur pemerintah ditahan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, berdasarkan arahan Prabowo.
"Semua dana infrastruktur kan sementara ditahan dulu oleh Ibu Menteri Keuangan, sesuai arahan Pak Presiden," kata Dody kepada wartawan di Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Senin (18/11/2024).
"Sampai kami kemudian antar kementerian ini duduk sama-sama dikepalai dengan kepala Bappenas. Kalau tanpa kepala Bappenas, ya kami juga nggak bisa ngapa-ngapain, yang merencana kan beliau. Setelah bulat, utuh, mau ke mana, arahnya ke mana," sambungnya.
Dody menyebut pembangunan infrastruktur yang membutuhkan anggaran besar seperti bendungan akan diberhentikan sementara waktu. Anggaran itu akan digeser untuk difokuskan ke ketahanan pangan, energi, dan air.
"Dari beberapa kesempatan saya sampaikan, pembangunan fisik yang besar kayak bangun bendungan, bangun gitu-gitu, sementara mungkin disetop dulu sementara waktu. Apa yang ada kami maksimalkan, kami efektifkan untuk bisa 110% mendukung ketahanan pangan, energi, dan air. Itu juga tadi yang disampaikan kepala Bappenas," ucap Dody.
Simak artikel selengkapnya di detikFinance. Link artikel baca di sini.
(irb/fat)