Pembatasan Pengiriman ke Industri di Balik Peternak Pasuruan Buang Susu

Firtian Ramadhani - detikJatim
Rabu, 06 Nov 2024 19:29 WIB
Ilustrasi susu (Foto: Anita Jankovic/Unsplash)
Pasuruan -

Pengepul susu asal Kabupaten Pasuruan, Bayu Aji Handayanto menyebut telah mengalami pembatasan pengiriman susu pada salah satu industri susu di Jakarta yang telah menjalin kontrak dengannya. Pembatasan ini mencapai hampir 50 persen dari total awal pengiriman sebelum pembatasan.

"Saya sendiri dikasih penjadwalan hanya boleh kirim segini. Bulan-bulan kemarin tidak terbatas saya kirim. Sekarang dibatasi, masalahnya kan tidak bisa gitu kalau sapi perah sudah panen kan harus terserap terus," ujar Bayu kepada detikJatim, Rabu, (6/11/2024).

Bayu menyebut kejadian ini (pembatasan pengiriman) sudah ada sejak tahun kemarin tepatnya pada bulan Oktober-November-Desember. Pihak industri pun menyampaikan alasan yang sama, yakni pembatasan kuota.

"Tetapi kita tahu kalau mereka impor susu untuk dijadikan produk. Kami tau dan memantau kalau perdagangan susu, harga susu dunia lagi anjlok, lagi mahal atau gimana kita tahu semuanya," jelasnya.

"Ketika produk jadi, dan susu kita tidak diterima, sudah pasti itu impor. Tidak mungkin kalau tidak impor," sambungnya.

Sebelum ada pembatasan, kata Bayu, pengiriman susu per hari bisa mencapai 100-200 ton. Akan tetapi, saat ini hanya sekira 40 ton, sehingga kuota mengalami pembatasan hingga mencapai 50 persen lebih. Padahal, Bayu juga mendapatkan susu dari peternak dan berasal dari masyarakat kecil.

"Kalau itu dibatasi saya otomatis menolak susu dari peternak, kan peternak sebagian besar dari masyarakat. Nah kalau saya tolak kan kasihan mereka harus buang-buang susu," tandas Bayu.



Simak Video "Video: Respons Mentan Setelah Ramai Peternak Sapi Perah Buang Susu Hasil Panen"

(abq/iwd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork