Peternak Sapi di Pasuruan Buang Susu Hasil Panen, Kenapa?

Peternak Sapi di Pasuruan Buang Susu Hasil Panen, Kenapa?

Firtian Ramadhani - detikJatim
Rabu, 06 Nov 2024 17:23 WIB
susu dibuang di pasuruan
Penampakan susu yang dibuang (Foto: Tangkapan Layar)
Pasuruan -

Peternak sekaligus pengepul susu sapi asal Kabupaten Pasuruan, Bayu Aji Handayanto membuang susu hasil panennya. Bayu melakukan itu karena pihak industri yang menjalin kontrak tidak berkomitmen penuh.

Sejak September 2024 akhir, peternak sapi yang mayoritas berasal dari desa menjual hasil panen susu ke koperasi atau pengepul susu. Selanjutnya, pengepul susu akan menjual ke pabrik. Dalam hal ini, Bayu mengaku telah menjalin kontrak dengan salah satu pabrik susu di Jakarta selama 10 tahun ke depan.

"Jadi kontrak kami kebetulan sampai 10 tahun ke depan, sebelum bulan September kami kirim berapapun tidak menjadi sebuah masalah. Mereka terima terus dengan kesepakatan kualitas dan sebagainya. Tapi di bulan September-Oktober hingga hari ini, pabrik tersebut banyak mencari alasan" kata Bayu kepada detikJatim, Rabu (6/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibatnya, pengepul harus membatasi jumlah susu yang masuk. Jika memang tidak laku, Bayu akan menolak pengiriman susu dari para peternak. Sehingga peternak pun akhirnya membuang susu tersebut, termasuk Bayu yang juga seorang peternak.

Bayu mengatakan terpaksa membuang susu karena daya tahan susu hanya 48 jam saja. Susu tersebut adalah susu segar untuk UHT dan pasteurisasi yang pengolahannya dilakukan oleh industri atau pabrik susu.

ADVERTISEMENT

Dan Bayu beralasana tidak memberikan susu itu ke warga atau masyarakat karena jumlahnya yang mencapai ratusan ton. Dan itu dibutuhkan usaha untuk menyalurkannya.

Bayu mengatakan pabrik susu akhirnya melakukan pembatasan kuota dengan alasan awal perbaikan mesin. Lalu di bulan November pasar sedang turun. Akan tetapi, fakta yang terjadi industri tersebut tetap memproduksi bahan baku menggunakan susu impor.

"Harusnya bisa dibuat pakai bahan baku susu dalam negeri, mereka buat pakai susu impor. Padahal secara harganya juga sama, harganya imbang antara impor dan beli ke kami," terang Bayu.

"Sampai hari ini, tidak hanya terjadi di satu pabrik, sampai hari ini pun banyak pabrik susu yang melakukan pembatasan. Hal serupa terjadi di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat. Kejadian buang susu ini terjadi di seluruh Jawa," tandas Bayu.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads