BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan Jatim yang berlaku hingga 5 November 2024. Ketinggian gelombang diperkirakan bisa mencapai 1,25 hingga 2,5 meter.
Wilayah yang berpotensi terdampak gelombang tinggi hingga 2,5 meter tersebut adalah Perairan Bawean Bagian Utara, Perairan Bawean Bagian Selatan, Perairan Tuban, dan Perairan Pacitan.
Kemudian, Perairan Jember dan Perairan Banyuwangi juga turut terdampak gelombang tinggi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Ady Hermanto menjelaskan, salah satu faktor penyebab gelombang tinggi di perairan Jatim ini adalah adanya konvergensi di Laut Jawa.
"Adanya daerah konvergensi di Laut Jawa dan terdapatnya pembentukan awan-awan hujan atau awan mendung atau awan cumulonimbus di beberapa wilayah di Jatim," tutur Ady saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (4/11/2024).
Ady mengatakan, munculnya awan cumulonimbus di wilayah perairan Jatim itu umumnya menyebabkan kenaikan ketinggian gelombang.
"Awan ini bisa menyebabkan ketinggian gelombang laut yang bersifat temporary," katanya.
Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat yang akan beraktivitas di wilayah pesisir, terutama nelayan untuk selalu waspada. Masyarakat perlu mempertimbangkan aspek keselamatan, terutama ketika hendak melaut.
"Karena ada catatan bahwa ketinggian gelombang ini diperkirakan berdasarkan gelombang signifikan, sementara itu gelombang maksimum dapat mencapai 2 kali ketinggian gelombang signifikan," jelasnya.
BMKG pun mengimbau masyarakat agar selalu mengikuti update informasi terkait ketinggian gelombang maupun risalah cuaca terkini ketika akan beraktivitas di wilayah pesisir.
(irb/hil)











































