Ini Sejumlah Komoditas Penyebab Inflasi di Kota Malang

Ini Sejumlah Komoditas Penyebab Inflasi di Kota Malang

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Senin, 04 Nov 2024 09:00 WIB
Ilustrasi Inflasi
Ilustrasi Inflasi. Foto: Shutterstock
Malang -

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat ada sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga pada periode Oktober 2024. Kenaikan harga ini mendorong terjadinya inflasi di Kota Malang.

Pada Oktober 2024, inflasi Kota Malang berada di angka 0,20%. Jumlah inflasi di Kota Malang pada Oktober 2024 meningkat jika dibanding periode September 2024, yang tercatat di angka 0,04%.

Kepala BPS Kota Malang Umar Sjaifudin mengatakan, kenaikan harga pada komoditas tomat sebesar 44,9% memberikan andil 0,03% terhadap inflasi. Kenaikan harga tomat itu disebabkan menipisnya stok di pasaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Stok di pasaran menipis karena pengaruh musim hujan. Kami sudah melihat ke pasar memang tomat mengalami kenaikan. Padahal lima bulan sebelumnya tomat justru jadi penyumbang deflasi," kata Umar, Senin (4/11/2024).

Selain tomat, komoditas daging ayam ras juga mengalami kenaikan harga sebesar 3,54%, yang memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,05%. Kenaikan harga daging ayam ras ini imbas naikmya harga pakan ternak.

ADVERTISEMENT

Kondisi tersebut juga mempengaruhi kenaikan harga telur ayam ras sebanyak 1,62% dengan sumbangan 0,02% terhadap inflasi periode Oktober 2024. Lebih lanjut, kenaikan harga emas perhiasan sebesar 5,09% juga turut andil memberikan sumbangan kenaikan angka inflasi 0,07%.

"Emas perhiasan ini komoditas yang sampai Oktober, baik secara kumulatif dari Januari-Oktober maupun secara year on year menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Kota Malang. Bahkan, Jawa Timur dan nasional," ungkap Umar.

Selanjutnya, BPS juga mencatat inflasi di Kota Malang terjadi karena ada peningkatan harga barang, yakni sigaret kretek mesin (SKM) 1,62%, bawang merah 10,93%, tarif kendaraan roda dua daring 6,33%, jeruk 5,39%, dan labu siam 14,06%.

Sementara itu, Umar menyatakan bahan bakar minyak (BBM) menjadi salah komoditas penting yang menjadi penghambat laju inflasi dengan penurunan harga 0,06%. Kondisi tersebut memberikan sumbangan pada andil terhadap deflasi sebesar 1,12%.

"Karena bulan Oktober 2024, termasuk September pemerintah menyesuaikan harga komoditas bensin, sehingga BBM jadi penyumbang deflasi di Kota Malang bulan ini," ucapnya.

Selain BBM, komoditas lain yang mengalami penurunan harga dan berperan menahan inflasi adalah cabai merah 19,55%, jagung manis 13,78%, kentang 8,48%, beras 0,49%, cabai rawit 6,05%, mobil 0,54%, telur puyuh 12,92%, pepaya 5,42%, dan terakhir anggur 7,51%




(irb/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads