Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa Provinsi Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,15% pada bulan Oktober 2024 (month to month). Sementara secara tahunan (year to year) terjadi inflasi sebesar 1,66%.
Hal itu diketahui berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari kabupaten/kota se-Jawa Timur.
"Inflasi pada bulan Oktober 2024 ini sebesar 0,15%, kalau kita bandingkan dengan kondisi bulan September 2024. Sedangkan inflasi tahunan mencapai 1,66% secara year to year," ujar Kepala BPS Jatim Dr. Ir. Zulkipli dalam konferensi pers, Jumat (1/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulkipli menjelaskan, penyumbang utama inflasi bulan Oktober 2024 di Jatim secara m-to-m adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 0,12 persen.
"Komoditas yang menyumbang inflasi antara lain daging ayam ras, Sigaret Kretek Mesin (SKM), dan kopi bubuk. Sepanjang tahun 2024 ini terlihat mengalami kenaikan," jelasnya.
Selain itu, komoditas lain seperti emas perhiasan dan beras juga tercatat memberikan andil inflasi yang cukup tinggi sepanjang tahun 2024 di Jatim.
Kendati demikian, Zulkipli menyebut Jawa Timur masih dalam posisi yang sangat stabil dengan kondisi inflasi 0,15% ini.
"Secara nasional, pada bulan Oktober 2024 sebagian besar provinsi mengalami inflasi. Ads 28 provinsi inflasi dan 10 lainnya deflasi. Sementara kondisi Jawa Timur sangat stabil pada 0,15%, posisinya di tengah," pungkasnya.
(irb/hil)