Top! Banyuwangi Ekspor Perdana Ikan Kaleng Senilai USD 450.000 ke Kanada

Top! Banyuwangi Ekspor Perdana Ikan Kaleng Senilai USD 450.000 ke Kanada

Eka Rimawati - detikJatim
Senin, 30 Sep 2024 20:03 WIB
Menteri KKP turut melepas ekspor tuna kaleng senilai USD 450.000 dari Banyuwangi ke Kanada.
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono turut melepas ekspor tuna kaleng senilai USD 450.000 dari Banyuwangi ke Kanada. (Foto: Eka Rimawati/detikJatim)
Banyuwangi -

Untuk pertama kalinya Banyuwangi mengekspor tuna kaleng ke Kanada senilai USD 450.000. Secara simbolis 4 kontainer komoditas yang diproduksi PT Pasific Masami Indonesia itu diberangkatkan dari pelabuhan milik perusahaan tersebut di Jalan Raya Situbondo-Banyuwangi.

Turut hadir dalam pelepasan ekspor tuna kaleng tersebut Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI Sakti Wahyu Trenggono. Dia menyebutkan bahwa kekayaan laut Banyuwangi berupa ikan tuna menjadi salah hasil laut yang paling diburu pasar internasional.

Dia sebutkan, pasar perikanan internasional saat ini sebesar USD 170 miliar sedangkan dimensi omzet perikanan di dunia sekitar 2.700 triliun yang tidak bisa diabaikan sebagai peluang pasar potensial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wahyu Trenggono menyebutkan, produk hilirisasi menjadi target pengelolaan sumberdaya alam yang dimiliki Indonesia. Sehingga menurutnya, apa yang dilakukan PT Pasific Masami yang berhasil menembus pasar kanada sangat tepat.

Dia sebutkan bahwa strategi perusahaan itu membuka pabrik pengolahan di pelabuhan membuat kapal-kapal nelayan bisa langsung sandar kemudian produk bisa langsung diolah untuk selanjutnya dikirim menggunakan kontainer ke pasar.

ADVERTISEMENT

Namun, kata Trenggono, yang tak kalah penting adalah ketersediaan bahan baku. Dengan ini, perusahaan penyedia produk hilir perikanan juga tidak boleh mengabaikan hulu.

"Perusahaan perikanan juga harus memperhatikan sisi konservasi karena di situ tempat pemijahan alami, penangkapan ikan terukur, turut mengawasi pesisir dan pulau kecil, menjaga laut agar bersih dari sampah plastik dan meningkatkan produktivitas hasil laut lewat budidaya," terang Trenggono.

Sebagai perusahaan yang mampu memproduksi 300 ton produk olahan tuna per hari, kebutuhan bahan baku PT Pasific Masami yang merupakan anak perusahaan Pasific Harves Group mencapai 1.600 ton per hari. Upaya budidaya tuna akan menjadi salah satu solusi kecukupan bahan baku.

Menanggapi hal itu, Sherly Indrawati Aminoto Marketing Direktur Pasific Harvest Group menyambut baik upaya menjaga ketersediaan bahan baku lewat peningkatan konservasi laut dan budidaya tuna.

Menurutnya, pasar Kanada yang tak terbatas dapat menjadi peluang untuk meningkatkan pemenuhan pasar dan menjaga kecukupan bahan baku lewat dalam negeri maupun Import. Saat ini nilai transaksi ekspor ke Kanada baru sebesar US 450.000 dollar, jumlah itu menurutnya akan terus ditingkatkan.

"Ada 4 kontainer hari ini ke Kanada. Kompetisi pasar internasional luar biasa tapi kami percaya ini adalah suatu anugerah suatu kebanggaan buat Indonesia karena olahan tuna kita bisa masuk ke pasar internasional. Selama ini orang tahunya tuna dari Thailand dan kami sudah ekspor ke 80-100 negara," ujarnya.

Menurut Sherly, Indonesia sebagai pemilik bahan baku harus mampu mengalahkan Thailand yang mampu mengekspor 1.000 kontainer per bulan.

"Kami Harvest Pasific setiap harinya 100 kontainer per hari, tahun depan kami harus mampu 300 kontainer dan targetnya bisa melebihi Thailand," tegasnya.

Melihat potensi itu, Pj Bupati Banyuwangi Sugirah menekankan pentingnya menjaga kualitas dan sustainable ekspor produk hilir perikanan bukan hanya ke Kanada tapi juga ke sejumlah negara lainnya.

"Kami berharap agar produk perikanan di Banyuwangi semakin dikenal di pasar global tidak hanya di kanan dan tetapi juga di negara-negara lain saya juga ingin menekankan pentingnya menjaga kualitas dan keberlanjutan agar ekspor ini bukan hanya sekali terjadi tetapi dapat menjadi langkah awal dalam perdagangan yang berkelanjutan," kata Sugirah.

Sugirah menekankan, pemerintah kabupaten Banyuwangi mendukung berbagai upaya peningkatan dan inovasi perusahaan dengan bersinergi memberikan iklim investasi aman.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads