Calon Wakil Gubernur Jatim nomor urut 2 Emil Elestianto Dardak menyoroti tantangan kebijakan ekonomi saat memberikan pidato dalam Musyawarah Wilayah VI Oi Jawa Timur. Acara itu digelar di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Timur.
Emil menegaskan pentingnya menetapkan aturan yang adil dan kemitraan setara antara pemerintah dan pelaku usaha termasuk UMKM untuk menjaga keberlangsungan ekonomi daerah.
"Jadi memang itu sebenarnya tantangan walaupun tidak mudah. Saya sebagai (orang yang berkecimpung dalam hal) pemerintah blak-blakan di sini," ujar Emil, Senin (23/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Bupati Trenggalek ini menyinggung demo di Bangkalan yang memprotes kehadiran usaha seperti Mie Gacoan yang dinilai sebagian kalangan dapat mematikan UMKM lokal.
"Kita ada kebijakan untuk berpihak ke perusahaan, tapi di sisi lain ada kekhawatiran katanya mematikan. Apa iya solusi pemerintah memilih yang mematikan? Karena kalau itu terjadi juga berisiko, tapi mengabaikan keberlanjutan UMKM juga berisiko," jelas Emil.
Emil mengungkapkan bahwa aturan main yang jelas sangat diperlukan untuk menyeimbangkan kepentingan antara perusahaan besar dan UMKM. Ia juga berharap organisasi masyarakat seperti Oi dapat memainkan peran penting dalam penguatan ekonomi lokal.
"Aturan main harus kita tetapkan dengan baik dan harapan kami keberadaan ormas-ormas seperti ini akan luar biasa. Saya juga masih jadi ketua Masyarakat Ekonomi Syariah," kata Emil.
Emil mengklarifikasi pandangan keliru tentang ekonomi syariah yang sering disalahpahami sebagai sekadar memproduksi barang-barang Islami atau produk dari pesantren.
"Ekonomi syariah itu rahmatan lil alamin, menjadi prinsip ekonomi yang adil untuk semua," tegasnya. Lebih lanjut Emil menegaskan bahwa ekonomi syariah harus dilihat sebagai sistem yang mengedepankan keadilan dan inklusifitas.
Emil juga menggarisbawahi pentingnya membangun kemitraan yang setara antara pemerintah dan UMKM. Ia menekankan bahwa banyak pelaku UMKM tidak ingin menerima bantuan langsung, melainkan lebih memilih bermitra dalam posisi yang setara.
"Memang kita posisinya bermitra, dan sekarang saatnya membangun equal partnership," ujar Emil, menggambarkan sikap bangga dan independen para pelaku usaha kecil.
Emi pun menyampaikan apresiasi untuk Oi Jawa Timur yang telah menunjukkan kematangan dalam bermusyawarah dan berharap agar kolaborasi antara elemen masyarakat dan pemerintah dapat terus ditingkatkan.
"Ini sudah jadi organisasi yang paripurna menurut saya, sudah matang. Bagi saya suatu kehormatan hadir di sini sebagai sahabat," ungkap Emil.
Emil berharap kebersamaan yang terjalin dalam Muswil Oi dapat dimanifestasikan menjadi kerja sama yang produktif dan berlandaskan prinsip-prinsip yang adil.
"Tidak di sentil-sentil secara politik, saya yakin, tetapi semua dengan hati dan prinsip yang sama. Mudah-mudahan barokah, sekali lagi sukses untuk Oi Jatim," tutup Emil.
(dpe/iwd)