IKM Agrasi Jawaban Petani di Jatim untuk Harga Porang yang Stabil

IKM Agrasi Jawaban Petani di Jatim untuk Harga Porang yang Stabil

Sugeng Harianto - detikJatim
Senin, 23 Sep 2024 21:00 WIB
Petani porang di Madiun
Petani porang di Madiun (Foto: Sugeng Harianto/detikJatim)
Madiun -

Para petani porang di Jawa Timur memutar otak supaya harga porang di pasaran cenderung stabil. Dan awabannya adalah Ikatan Industri Kecil dan Menengah (IKM) Agrasi yang melakukan pengolahan sendiri bahan baku porang menjadi serpih porang kering open.

Setelah proses pengeringan dengan melibatkan masyarakat, serpih porang langsung diekspor ke luar negeri yakni Cina.

"Jadi kita mulai libatkan masyarakat untuk pembuatan industri kecil memproduksi serpih porang yang langsung kita open untuk pengeringan. Kita kerjasama dengan perusahaan di Cina langsung untuk menerima ekspor serpih porang kita," kata Koordinator Nasional Industri Kecil dan Menengah (IKM) Agrasi, Donny Mahendra saat dikonfirmasi detikJatim Senin (23/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu perusahaan di Cina yang bekerjasama dengan perusahaan di Indonesia, kata Donny yakni Guangxi Huapin Agricultural Technology. Sedangkan perusahaan di Indonesia yang bekerjasama adalah PT Agrobisbis Komoditas Indonesia (AGRASI).

"Kita bekerjasama dengan perusahaan di Cina tentu saling menguntungkan. Kita ada kontrak jangka waktu lima tahun," kata Donny.

ADVERTISEMENT

Dalam kerjasamanya, lanjut Donny, pihak Guangxi Huapin Agricultural Technology memberikan alat open pengeringan porang. Sedangkan pengekspor porang menyiapkan tempat didirikan Industri Kecil pengeringan porang menjadi serpih.

"Jadi kita dikirimkan alat pengering porang dan kita menyediakan tempatnya sekaligus pekerjanya dari masyarakat sendiri," papar Donny.

Donny menjelaskan dalam kontrak kerjasama, juga ada penjaminan harga porang yang tidak di bawah Rp 4 ribu per kg. Dengan harga saat ini porang di kisaran Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu petani merasa di batas aman.

"Alhamdulillah ada kesepakatan harga porang tidak di bawah Rp 4 ribu pe kg. Artinya petani masih bisa menikmati jerih payah tanam porang," jelas Donny.

Donny menambahkan saat ini sudah ada 20 industri kecil pengeringan porang di Jatim. Target ada 100 industri kecil pengeringan porang jadi serpihan oleh PT Agrobisbis Komoditas Indonesia (AGRASI).

"Target ada 100 titik lokasi dan saat ini baru ada empat titik lokasi," tandas Donny.

"Ada 20 lokasi IKM di Jatim sebagai pioner untuk Nganjuk 4, Madiun 4, Bojonegoro 1, Ponorogo 4, Trenggalek 3, Kediri 1, Jember 3 yang sudah ada saat ini," tandas Donny.

Sukarno, petani porang asal Desa Sumberbendo Kecamatan Saradan mengaku senang atas adanya Industri kecil olahan serpih porang. Hal ini jadi solusi untuk kestabilan harga porang terendah Rp 4 ribu.

"Alhamdulillah akhirnya kita ada solusi untuk harga porang yang stabil," tandas Sukarno.

Sukarno menambahkan bahwa para petani porang kini tidak harus menjual ke pabrik. Karena industri kecil IKM siap membeli berapapun jumlah porang.

"Jadi petani tidak harus jual porang ke pabrik. Kita bisa menerima porang mulai 1 kg pun kita beli. Jadi kita siap menampung porang. Mesin open pengering kita kapasitas 10 ton," tandas Sukarno.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads