Desa Bulutengger Lamongan menjadi pusat kerajinan spanduk tulis yang banyak digunakan di warung makan Pecel Lele Lamongan juga Sari Laut yang tersebar ke berbagai daerah di Nusantara. Hasil pembuatan spanduk yang khas tersebut mampu meningkatkan kesejahteraan warga di desa itu.
Kepala Desa Bulutengger, Sumadi membenarkan bahwa Desa Bulutengger yang berada di Kecamatan Sekaran, Lamongan merupakan desa yang menjadi pusat kerajinan letter atau spanduk tulis.
"Mayoritas masyarakat Desa Bulutengger adalah perajin letter atau spanduk tulis yang biasanya digunakan di warung-warung pecel Lamongan, sari laut, atau warung Lamongan yang sering dijumpai di sepanjang jalan dari pedesaan hingga ke perkotaan besar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (7/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan bahwa di desanya itu setidaknya ada 19 studio pembuatan spanduk letter. Total perajin spanduk letter atau spanduk tulis di desa itu berjumlah lebih dari 100 orang.
"Baik perajin maupun pemerintah desa bersyukur karena berkat kerajinan spanduk letter ini perekonomian di desa kami lebih hidup dan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Sumadi pun menyatakan bahwa hasil penjualan dari spanduk letter ke berbagai daerah itu memungkinkan para perajin itu untuk mencukupi kebutuhan hidup, bahkan menyekolahkan anak-anak mereka hingga ke jenjang S1 hingga S2.
![]() |
"Iya, perajin di sini yang bisa menyekolahkan anak-anak mereka sampai sarjana S1 bahkan S2," ujar Sumadi.
Teguh Wahono adalah salah satu perajin spanduk letter warga desa itu yang cukup dikenal luas. Dia telah menjalani profesi sebagai perajin letter ini sejak tahun 1987.
"Alhamdulillah saya sudah sejak 1987 menjalani profesi sebagai perajin letter ini," aku Teguh.
Teguh mengatakan dalam satu bulan dia dan perajin lain di studionya mampu memproduksi 7 hingga 10 spanduk letter dengan lama pengerjaan yang bervariasi tergantung tingkat kesulitan dan ukuran spanduk.
Teguh juga blak-blakan menyebutkan bahwa harga spanduk buatannya bervariasi. Mulai Rp 140 ribu hingga Rp 150 ribu per meter tergantung ukuran spanduk sesuai keinginan pemesan.
"Kalau untuk yang full warna harganya Rp 180 ribu per meter," jelasnya.
Camat Sekaran, Ahmad Kurniawan mengaku bangga dengan potensi yang ada di Desa Bulutengger. Kerajinan spanduk letter itu, kata Kurniawan, tidak hanya menghidupkan perekonomian lokal tetapi juga membawa kesejahteraan bagi masyarakat setempat.
"Berkat kerajinan spanduk letter ini, membuat geliat perekonomian di Desa Bulutengger hidup yang berimbas pada kesejahteraan bagi masyarakat setempat," pungkas Kurniawan.
(dpe/iwd)