Pemkot Surabaya benar-benar serius menghidupkan Kota Lama. Bukan hanya dari segi wisata, aspek ekonomi dan bisnis di kawasan tua Kota Pahlawan itu juga hendak digenjot.
Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan menggelar Market Sounding. Acara ini mempertemukan para investor, pemilik usaha, hingga pihak pemerintah demi menciptakan pertumbuhan ekonomi yang positif.
Kepala Disbudporapar Surabaya Hidayat Syah mengatakan kolaborasi merupakan salah satu prinsip yang dipegang teguh Pemkot Surabaya untuk menghidupkan kawasan Kota Lama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang masalah tempatnya yang menarik mau disewa (untuk bisnis), kan ada yang punya BUMN atau punya private. Nah itu kami temukan dengan pengusaha. Nah nanti mereka biar berdiskusi. Mereka mau sharing, sewa, dan lainnya (untuk menggerakkan ekonomi) di Kota Lama," ujar Hidayat saat ditemui detikJatim di Pos Bloc, Rabu (24/7/2024).
Hidayat juga menyampaikan Pemkot Surabaya membuka peluang sebesar-besarnya kepada para investor dan pelaku usaha. Bahkan Pemkot juga memberikan beberapa dukungan untuk menunjang bisnis yang akan dijalankan.
"Ada kemudahan perizinan. Itu kan Pak Wali sudah minta, termasuk DPMPTSP untuk mempermudah perizinan usaha di Kota Lama. Terus kami juga dari Bapenda setiap gedung cagar budaya dicek, setiap tahun mengajukan diskon PBB 50% dan sudah ada aturannya," tuturnya.
![]() |
Market Sounding ini pun disambut positif oleh para investor. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya M Ali Affandi mengatakan ada 200-250 investor maupun pelaku usaha yang hadir dalam kegiatan itu.
"Market sounding ini juga termasuk peningkatan kualitas UMKM, permasalahan yang terjadi di lapangan, itu jadi atensi kami. Kami melihat di Kota lama Surabaya ada macam-macam kelas, bisa berkolaborasi tidak saling menjatuhkan, tetapi saling memperkuat satu sama lain," ujar pria yang akrab disapa Andi.
Salah satu investor muda asal Surabaya, Hilmi Yusuf mengaku tertarik dengan potensi bisnis yang bisa dikembangkan di kawasan Kota Lama ini. Apalagi baginya ini pertama kali terlibat dalam rencana proyek bersama Pemkot Surabaya.
"Jujur kaget dengan hasil Kota Lama karena di awal gak tahu arahnya kemana, tapi cukup cepat progressnya, potensi bisnisnya saya nilai positif," kata Hilmi.
Selain investor, salah satu perwakilan pelaku usaha dari Jembatan Merah Plaza, Andreas Septian juga mengapresiasi upaya kolaborasi untuk menghidupkan kawasan Kota Lama ini. JMP Turut merasakan dampak positifnya.
"Secara traffic juga naik. Mungkin tidak langsung tinggi, tetapi perlahan lahan itu ada kenaikan. Terus secara keseluruhan, adanya wisata Kota lama ini, nama kita juga mulai terangkat lagi," ujar pria yang merupakan perwakilan tim marketing JMP itu.
(dpe/iwd)