Pisang Cavendish menjadi salah satu komoditi pertanian yang digenjot produksinya oleh Pemkab Banyuwangi. Banyaknya peminat dan harga cenderung stabil menjadi dasar peningkatan produktivitas buah kaya vitamin B ini.
Kecamatan Cluring adalah salah satu sentra Pisang cavendish dengan varietas Grand Nine (G6) yang memiliki ukuran lebih besar dengan tekstur daging lembut dan manis. Sejumlah petani di kecamatan ini telah mengelola lahan pisang Cavendish seluas 10 hektar, beberapa di antara mereka ada yang banting setir dari petani cabai.
Sunarto misalnya, bermula sebagai petani cabai ia beralih menjadi petani pisang sejak 5 tahun terakhir. Menurutnya, menanam pisang lebih menguntungkan lantaran harga yang stabil dan perawatan mudah. Selain itu, biaya operasionalnya juga murah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Permintaan pisang cavendish sangat tinggi, sehingga prospek ke depan lebih menjanjikan. Kita tidak kerepotan mencari pasar karena buah ini sangat diminati," kata Sunarto di hadapan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Kamis (4/7/2024).
![]() |
Dalam kesempatan itu, Bupati Banyuwangi turut memanen pisang Cavendish perdana di lahan miliknya. Lebih lanjut Sunarto menceritakan kepada Ipuk bahwasanya menanam pisang cavendish memerlukan keuletan dan ketelatenan. Pemilihan bibit yang unggul, proses penanaman, cara perawatan, hingga penanganan pasca panen sangat menentukan kualitas buah yang dihasilkan.
Rata-rata satu pohon mampu memproduksi pisang cavendish seberat 20 kg. Hasil panennya ini akan langsung diambil oleh pengepul, untuk diproses dan dipasarkan ke sejumlah supermarket di wilayah Surabaya, Bali, dan beberapa kota besar lainnya.
"Harga dari kami RP. 6.000 per kilogram. Jadi kalau di rata-rata per pohon bisa menghasilkan Rp. 120.000," ujarnya.
Dari 500 pohon pisang Sunarto mampu memanen 1 ton pisang dengan omset mencapai Rp. 60 juta dalam satu musim tanam.
Ipuk mengatakan akan terus mendukung pengembangan komoditas pertanian, salah satunya cavendish.
"Potensinya besar dan kita memiliki alam yang cocok untuk jenis pisang ini. Ini harus kita optimalkan agar pendapatan dan kesejahteraan petani Banyuwangi bisa meningkat," kata Ipuk.
Di Banyuwangi, pisang Cavendish juga dikembangkan di Kecamatan Bangorejo, Tegaldlimo, Purwoharjo, dan Muncar.
(erm/iwd)