Ada dua lantai yang difungsikan untuk melakukan kegiatan produksi sandal dan sepatu. Saat detikJatim berkunjung ke sana, terlihat beberapa wanita sibuk memotong bahan, menjahit, hingga mengemas produk yang dibuat.
Salah satu pekerja senior di KUB Mampu Jaya, Ida Ariani (55) menceritakan, dirinya menempuh perjalanan panjang bersama karyawan lain untuk bertahan menggerakkan roda perekonomian di Jalan Kupang Gunung Timur I Nomor 20-22, Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya itu.
Bermula dari ajakan Pemkot Surabaya kepada para warga terdampak penutupan Dolly di tahun 2014 untuk mengikuti pelatihan menjahit di Tanggulangin, Sidoarjo hingga berhasil menerima banyak pesanan dari Pemkot maupun swasta.
![]() |
Ia bersyukur dengan adanya KUB Mampu Jaya, dirinya tak lagi bergantung menjadi pedagang gorengan di warung sekitar eks wisma lokalisasi Dolly.
"Senang (bisa kerja di sini) sebenarnya dulu diutamakan orang-orang yang kerja di Dolly, tapi nggak banyak yang mau. Tahun 2014 dulu ada sekitar 30 orang yang kerja di sini, sekarang sisa sekitar 20 karyawan yang masih bertahan. Alhamdulillah di sini lebih berkah, 1 bulan di sini bisa dapat Rp 1,5 sampai Rp 2 juta untuk ongkos jahit," tutur Ida saat dijumpai detikJatim, Kamis (20/6/2024).
Satu dekade berlalu, Ida mengenang dulunya wilayah ini ramai dengan gemerlap kehidupan prostitusi. Namun, saat ini Dolly sudah bangkit menjadi salah satu kawasan penggerak ekonomi yang bisa menyejahterakan masyarakat.
"Dulu jalan (di Gang Dolly) masih jelek, kalau malam ramai prostitusi. Kalau sekarang alhamdulillah banyak masjid, lingkungan juga sudah bersih," ujarnya.
Ida kemudian menjelaskan beberapa barang yang diproduksi oleh KUB Mampu Jaya ini, di antaranya sepatu pantofel, sepatu sekolah, dan yang paling banyak adalah sandal hotel dengan kualitas sangat baik.
"Sekarang produksi sandal hotel untuk hotel-hotel di sekitar Surabaya. Tapi banyak juga pesanan dari luar kota, seperti dari Manado ini ada pesanan 8 ribu sandal hotel," jelasnya.
Selain sandal hotel, UMKM ini juga memproduksi amenities hotel lainnya yaitu laundry bag. Sistem produksi di sini juga mengedepankan gotong royong antarwarga.
"Ada kerja sama antar warga di sekitar sini. Kalau warga mau ngambil bahan produksi dan dikerjakan di rumah masing-masing juga boleh. Apalagi kalau banyak pesanan biasanya memang bisa dibawa pulang," tutur pegawai senior lainnya, Yuni (46).
Kegiatan KUB Mampu Jaya di eks Wisma New Barbara ini menjadi salah satu wujud nyata upaya Pemkot Surabaya merevitalisasi kawasan eks prostitusi Dolly agar menjadi lebih produktif.
"Di kawasan eks lokalisasi Dolly ini ada 34 aset yang sudah dibeli oleh Pemerintah Kota dan yang sudah dimanfaatkan kurang lebih 24, salah satunya KUB Mampu Jaya ini," ujar Lurah Putat Jaya Bryan Ibnu Maskuwaih.
(hil/dte)