Pria Ini Bongkar Rahasia Sederhana Usai Kekayaannya Tembus Rp 1.900 Triliun

Kabar Internasional

Pria Ini Bongkar Rahasia Sederhana Usai Kekayaannya Tembus Rp 1.900 Triliun

Fino Yurio Kristo - detikJatim
Rabu, 19 Jun 2024 04:01 WIB
CEO Nvidia Jensen Huang
CEO Nvidia Jensen Huang. (Foto: Screenshot Video Nvidia)
Surabaya -

Forbes menyebutkan hartanya tembus USD 115,4 miliar atau lebih dari Rp 1.900 triliun usai Chip AI atau kecerdasan buatan milik perusahaannya laris di mana-mana. Dia adalah Jensen Huang.

Pendiri sekaligus CEO Nvidia itu kini menjadi pentolan teknologi yang sedang jaya-jayanya. Namun siapa sangka perjalanan karier terbesarnya bukan datang dari mentor di bidang teknologi.

Jensen Huang membongkar momen penentu karirnya yang mampu membuat perusahaannya bertahan hingga seperti sekarang. Semua itu datang dari seorang tukang kebun yang dia temui.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya dulu bekerja dari salah satu lokasi internasional kami selama sebulan setiap musim panas. Saat anak-anak kami remaja, kami menghabiskan musim panas di Jepang. Pada suatu akhir pekan, kami mengunjungi Kyoto dan Kuil Perak," katanya, dikutip detikInet dari CNBC, Selasa (18/6/2024).

Saat berada di sana Huang bertemu pria yang sedang bekerja di taman yang cukup luas. Menurutnya hari itu sedang panas sekali, lembap, dan lengket. Tetapi lelaki itu merawat tanaman di bawah matahari yang terik.

ADVERTISEMENT

"Saya menghampirinya dan berkata, apa yang kamu lakukan? Dia berkata, saya sedang memetik lumut mati. Saya merawat kebun saya. Dan saya berkata, tetapi kebunmu sangat luas. Dan dia menjawab, saya telah merawat kebun saya selama 25 tahun. Saya punya banyak waktu," papar Huang.

Interaksinya dengan tukang kebun itu sangat singkat, namun kata-katanya menjadi salah satu pembelajaran paling mendalam dalam hidup Huang.

"Itu benar-benar mengajari saya sesuatu. Tukang kebun ini telah mendedikasikan dirinya pada keahliannya dan melakukan pekerjaan hidupnya. Dan ketika Anda melakukan itu, Anda punya banyak waktu," katanya.

Dengan memprioritaskan waktunya secara bijak, Huang berkata bahwa dia dapat fokus pada hal yang paling penting baginya, yakni membantu karyawannya untuk bertumbuh dan berkembang.

"Saya menghabiskan tiap pagi dengan cara persis sama. Saya memulai setiap pagi dengan melakukan pekerjaan dengan prioritas tertinggi terlebih dahulu. Bahkan sebelum saya mulai bekerja, hari saya sudah sukses," katanya.

"Saya telah menyelesaikan pekerjaan terpenting dan dapat mendedikasikan hari untuk membantu orang lain. Ketika orang minta maaf karena mengganggu saya, saya selalu berkata saya punya banyak waktu. Dan saya melakukannya," sambungnya.

Para ahli sepakat bahwa orang sering kali tidak memberikan cukup waktu untuk mengerjakan prioritas utama mereka. Rainer Strack, pengamat di Boston Consulting Group mengatakan hal itu bisa menyebabkan ketidakbahagiaan, stres, dan kelelahan.

Untuk mengatasi hal ini, Strack merekomendasikan setiap orang menulis aktivitas sehari-hari dan memberi peringkat pada skala satu hingga 10 berdasarkan kepentingan dan seberapa besar kepuasan yang diberikan aktivitas itu.

Sejak berdirinya Nvidia 31 tahun lalu, Huang sempat menghadapi beberapa kendala, dari hampir gulung tikar dan tantangan lainnya. Namun, di bawah kepemimpinannya, Nvidia menjadi salah satu dari sedikit perusahaan di dunia yang melampaui kapitalisasi pasar USD 3 triliun.

Artikel ini telah tayang di detikInet, selengkapnya bisa baca di sini




(dpe/iwd)


Hide Ads