Peternak Kambing Banyuwangi Binaan PT BSI Makin Berdaya dan Inovatif

Peternak Kambing Banyuwangi Binaan PT BSI Makin Berdaya dan Inovatif

M Rofiq - detikJatim
Rabu, 12 Jun 2024 20:05 WIB
Sejumlah kambing di kandang milik peternak di Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi
Ilustrasi kambing milik peternak di Banyuwangi (Foto: Eka Rimawati/detikJatim)
Banyuwangi -

Peternak kambing di sekitar tambang emas PT Bumi Suksesindo (PT BSI) semakin berdaya. Kelompok peternak menjadi semakin inovatif. Mulai dari cara pengolahan pakan hingga pemanfaatan kotoran.

Para peternak kambing tersebut lebih berdaya dengan pendampingan dari PT BSI yang merupakan anak Perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (PT MCG).

Community Relation Officer PT BSI Hari Setio Budi mengatakan pendampingan kelompok budidaya kambing ini bermula dari program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) atau yang biasa disebut Corporate Social Responsibility (CSR) tahun 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kala itu tambang emas di Desa Sumberagung, Pesanggaran, Banyuwangi, menyalurkan 80 ekor kambing kepada 4 kelompok peternak kambing.

"Masing-masing kelompok dengan anggota 10 orang, mendapat 20 ekor kambing," kata Hari, Rabu (12/6/2024).

ADVERTISEMENT

Bantuan diberikan dengan sistem bergulir. Yakni kelompok peternak penerima akan menyerahkan kambing indukan kepada kelompok peternak lain setelah dikembangbiakkan selama 2 tahun. Dengan dampingan yang terus menerus, penerima manfaat kini menjadi 14 kelompok.

"Saat ini sudah menjadi 14 kelompok masyarakat, dengan total anggota sekitar 200-300 orang," beber Hari.

Dalam pendampingan kelompok peternak kambing, Tujuh Bukit Operation juga menggandeng Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Pesanggaran. Hal ini menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam suksesi tumbuh kembang ternak kambing. Bahkan satu kelompok kini memiliki sekitar 670 an ekor kambing.

Kisah sukses peternak kambing dengan pendampingan dari PT BSI ini diakui oleh Sujiono. Dia adalah Ketua kelompok peternak kambing 'Rawa Jaya' di Kampung Roworejo, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, salah satu penerima manfaat program PPM PT BSI.

"Kami menerima program dan mendapat dampingan PT BSI, sejak 2018. Saat ini kambing kami sudah banyak, kurang lebih 670 ekor dan punya 34 orang anggota," katanya.

Sujiono bercerita selain fasilitas kesehatan ternak, mereka juga didorong untuk lebih inovatif. Salah satunya dalam penyediaan pakan ternak fermentasi.

"Ternyata sangat efektif, buatnya gampang, dapat memenuhi kebutuhan gizi kambing dan bisa disimpan sampai enam bulan," ungkapnya.

Ada satu lagi hasil pendampingan PT BSI yang mampu membuat para peternak kambing makin berdaya luar biasa. Yakni dalam pengolahan kotoran kambing menjadi pupuk organik. Langkah ini otomatis menjadi gebrakan dukungan konkret terhadap program pemerintah di sektor pertanian. Khususnya dalam upaya pemulihan kesuburan tanah dengan menerapkan penggunaan pupuk organik.

Di sini, PT BSI bukan hanya mendampingi, tapi juga memberikan fasilitas pembuatan pupuk organik secara fermentasi. Yang paling utama adalah mesin penghancur kotoran kambing.

"Dalam rentang waktu sebulan, kita mampu memproduksi sekitar 10 ton pupuk organik," cetus Sujiono.

Kemandirian pupuk tersebut laksana angin segar bagi para peternak kambing binaan PT BSI. Apalagi mayoritas mereka memang berlatar belakang petani buah naga.

"Sangat bermanfaat, mengingat pupuk bersubsidi, seperti NPK, urea dan Phonska saat ini terbatas hingga langka," tandas Sujiono.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads