Menjelang hari raya Idul Adha, perajin pemanggang sate di Lumajang Jawa Timur banjir orderan. Seperti yang dialami Abdul Halim, warga Desa Grati, Kecamatan Sumbersuko, Lumajang.
Pria berusia 49 tahun ini setiap hari membuat pemanggang sate berbahan besi bekas, seperti galvalum, penutup pc computer, kulkas dan mesin cuci. Bahan yang ia beli dari pengepul besi tua tersebut, ia potong menggunakan gunting dan selanjutnya dibentuk menjadi pemanggang sate.
"Untuk bahan pemanggang sate ini dari besi bekas yang saya beli dari pengepul barang-barang bekas," ujar Abdul Halim kepada detikJatim, Rabu (12/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjelang hari raya Idul Adha, Ia mengaku kebanjiran order pemanggang sate. Bahkan, permintaan naik hingga tiga kali lipat dibandingkan hari biasanya. Jika per minggu ia memproduksi satu kodi atau 20 biji pemanggang sate, kini ia memproduksi hingga tiga kodi atau 60 biji pemanggang sate setiap minggunya.
"Permintaan pemanggang sate alhamdulillah menjelang Idul Adha ini ada kenaikan hingga tiga kali lipat. Sekarang per minggunya permintaan bisa 3 kodi," ujar Halim.
Satu biji pemanggang sate dijual seharga Rp 15.000. Pemanggang sate hasil perajin tersebut dikirim ke pasar di Lumajang.
(hil/fat)