Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus menggelontor tambahan elpiji melon atau elpiji tabung 3 kg bersubsidi hingga 148% dari konsumsi normal harian jelang Idul Adha. Tambahan elpiji melon ini digelontor di 4 kabupaten di Jatim.
Keempat daerah itu adalah Banyuwangi, Jember, Bondowoso dan Situbondo. Rata-rata konsumsi normal harian keempat daerah itu pada Juni 2024 sebesar 1.315.440 tabung elpiji 3 kg atau 3.946 metrik ton per hari.
Menjelang Idul Adha 1445 Hijriah yang jatuh pada 17 Juni nanti, Pertamina menambahkan stok di 4 daerah tersebut dengan total sebanyak 275.520 tabung elpiji melon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Area Manager Comm, Rel & CSR Jatimbalinus Ahad Rahedi mengatakan tambahan tabung ini diharapkan bisa membanjiri jumlah tabung di masyarakat, sehingga tak ada celah oknum mengambil untung di tengah peningkatan jumlah permintaan.
"Sebelum dan sesudah Idul Adha kita akan banjiri tabung secara periodik melihat prediksi tingginya konsumsi serta tradisi di masing-masing daerah. Tentunya besaran tambahan di masing-masing kota kabupaten menyesuaikan itu. Seperti di Madura misalnya frekuensinya lebih intens dikarenakan tradisi toron, pemudik lebih banyak dibandingkan Idul Fitri," ujar Ahad, Senin (10/6).
Untuk bisa mendapatkan elpiji tabung 3 kg atau elpiji melon bersubsidi masyarakat diimbau membelinya di pangkalan Pertamina agar dapat harga HET Rp 16.000.
"Gampang membedakan pangkalan resmi Pertamina, kalau harganya sudah di atas Rp 16.000 itu sudah bukan pangkalan resmi. Boleh dibeli karna itu pilihan masyarakat ya, namun kalau sudah kelewatan ambil untungnya ya jangan dibeli. Semakin senang oknum pengecer yang menaikkan harga kalau dibeli," kata Ahad.
"Di Jawa Timur saat ini tiap desa sudah terdapat minimal 2-3 pangkalan LPG. Di Kota/Kecamatan Kota sudah minimal 5 pangkalan LPG per desa. Jadi tidak ada alasan sebenarnya. Masyarakat bisa menjangkau harga eceran tertinggi HET Rp 16.000 dengan mudah. Untuk tahu lokasi pangkalan terdekat masyarakat bisa menghubungi Call Center 135," ujarnya.
Jawa Timur ditopang 3 supply point elpiji, yakni di Gresik, Surabaya, dan Banyuwangi. Stok elpiji Jatim saat ini mencapai 19.737 metrik ton, dengan konsumsi rata-rata normal harian mencapai 3.946 metrik ton per hari.
Pertamina menyebutkan bahwa jumlah stok tersebut dinilai masih dalam kategori aman atau masih mampu menampung lonjakan konsumsi elpiji harian meski mencapai 5 kali lipat.
Meskipun stok melimpah penyaluran ke masyarakat menyesuaikan kuota masing-masing kabupaten/kota yang ditetapkan pemerintah. Sehingga penambahan pasokan juga sudah dikoordinasikan dengan pemkab/pemkot masing-masing.
(dpe/iwd)