Para cosplayer khususnya di Kota Malang pasti tak asing dengan nama Ars Ramdha Imanda Indra Yahya. Nama pria 35 tahun itu memang tak asing karena pemilik usaha pembuatan cosplay bernama Ars Creative Studio.
Melalui usaha ini, Ars tak hanya dikenal, tapi juga mampu berhasil meraup banyak cuan. Satu set kostum dipatok paling rendah Rp 5 juta. Harga itu bisa meningkat hingga puluhan juta rupiah tergantung pada ukuran dan tingkat kesulitan pengerjaan cosplay.
"Sampai saat ini sudah ada ratusan karakter yang dibuat. Sejauh ini paling sulit membuat karakter monster, karena susah detailnya," ujar Ars saat ditemui di rumah produksinya di Perumahan Bulan Terang Utama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Rabu (5/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ars menceritakan, awal terbentuknya usaha ini bermula dari kegemarannya menjadi cosplayer. Ketika duduk dibangku kuliah tahun 2009 Ars mulai menjalankan usaha pembuatan cosplay.
"Awalnya orang tahunya dari mulut ke mulut, terus ada juga yang tahu dari Instagram, Facebook," kata bapak 2 anak itu.
Berjalannya waktu pesanan semakin banyak dan pada tahun 2015, Ars mengajak 8 temannya dari komunitas cosplayer untuk membantu usahanya hingga sekarang.
Beragam kostum telah dibuat Ars bersama 8 temannya, mulai dari karakter fiksi superhero, karakter game (mortal kombat), anime hingga karakter serial TV Jepang.
Setiap cosplay yang dibuat membutuhkan waktu antara 1 minggu hingga 6 bulan tergantung pada ukuran kostum dan tingkat kesulitannya.
"Seperti Hailbuster (Gundam) itu kita mengerjakan size sampai 3 meter. Kemudian, ini antriannya sampai tahun 2025. Biasanya ramai pesanan saat banyak event-event, seperti Haloween. Selain itu pesanan juga ada untuk maskot perusahaan," ungkap Ars.
Sejauh ini pesanan cosplay yang diterima Ars kurang lebih 80% berasal dari luar negeri, seperti Singapura hingga Amerika. Pesanan dari luar negeri pada umumnya menyesuaikan dengan apa karakter yang sedang tren saat ini.
Proses pembuatan cosplay terlihat cukup detail. Awalnya, cosplay yang hendak dibuat didesain secara tiga dimensi di komputer. Kemudian, terdapat cosplay yang dibuat pola-polanya menjadi dua dimensi. Lalu pola itu digabung dengan cara dijahit atau menggunakan lem.
Selain itu, ada bagian cosplay yang juga dicetak menggunakan printer 3 dimensi. Kemudian, bagian-bagian cosplay digabungkan. Bahan-bahan yang digunakan untuk cosplay yakni plastik, imitasi kulit, kain spandek dan busa ati.
"Jadi sudah dibagi tugas untuk yang membuat pola, terus menjahit atau ngelem dan ada juga bagian dempul biar hasilnya lebih halus dan kelihatan mirip aslinya," tandasnya.
(abq/iwd)