.webp)
Berkah menjelang hari raya Iduladha sudah dirasakan penjual arang kayu di Pasuruan. Permintaan arang kayu sudah naik hingga 50 persen.
Munir (32), penjual arang kayu yang ada di Jalan RA Kartini, Kota Pasuruan mengatakan, permintaan sudah mulai naik sejak tiga hari lalu. Naiknya permintaan memang dampak dari momen menjelang Idul Adha.
"Pembeli banyak yang kulakan untuk dijual lagi. Ya ada juga yang membeli rumahan dan langganan tetap," kata Munir, Rabu (5/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Penjual arang kayu di Pasuruan Foto: Muhajir Arifin/detikJatim |
Pria asal Desa Cukurguling, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan ini mengatakan, pada hari biasa, ia menjual 20 sak arang atau 600 bungkus kantong plastik sehari. Saat menjelang Iduladha, sebanyak 30 sak atau 800 hingga 850 kantong plastik terjual.
"Sehari bisa omzet Rp 4 juta. Bukan sehari penuh, saya mulai jualan pukul 05.00 WIB, pukul 09.00 WIB sudah habis," terangnya.
Munir mengungkapkan, harga arang juga sedang naik. Biasanya yang hanya Rp 3.500 per kantong plastik, sekarang menjadi Rp 5.000 per kantong plastik.
"Karena kulakan saya naik," kata pria yang sudah berjualan arang sejak 2012 ini.
Ayah satu anak ini mengatakan, penjualan arang akan terus meningkat hingga mendekati Iduladha. "Seperti tahun-tahun sebelumnya, akan ramai hingga Idul Adha," terangnya.
Murtiah (49), ibunda Munir yang ikut membantu jualan mengatakan, selain menjual di tempat, usaha mereka juga melayani pesanan. Pesanan datang dari berbagai tempat di Kota dan Kabupaten Pasuruan.
"Kalau pesan ya dikirim pakai pikap, langsung dari rumah (Lumbang)," jelasnya.
Tradisi membakar sate saat Idul Adha menjadi lokomotif utama kenaikan penjualan arang ini. Para pembeli rela membeli arang lebih banyak agar tidak kehabisan saat hari raya.
"Arangnya buat bakar sate kambing saat Idul Adha. Beli banyak kan banyak bakarnya, buat keluarga juga," kata Eko Santoso, salah satu pembeli.
(hil/dte)
