Desa Bangelan di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang merupakan salah satu wilayah penghasil kopi di Jawa Timur. Dalam setahun, warga Desa Bangelan mampu memproduksi sekitar 260 ton robusta.
Warga Bangelan dengan kebun kopi akan memulai panen biji kopi bulan depan. Warga berharap panen kopi tahun ini melimpah dan memiliki kualitas baik. Untuk menandai datangnya panen, warga pun menggelar tradisi kirab tumpeng dan makan bersama akhir pekan lalu.
Kades Bangelan Budiono Lestari mengatakan wilayahnya merupakan penghasil kopi robusta unggulan. Kopi hasil panen warga ini biasanya masih diolah secara tradisional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencananya, kata Budiono, warga akan mengembangkan proses pengolahan dan pengemasan kopi ini dengan lebih baik lagi. Ini dilakukan agar produk kopi yang mereka hasilnya bisa diekspor ke luar negeri.
"Harapan kami, panen tahun ini bisa maksimal yakni sebanyak 260 ton kopi jenis robusta dengan kualitas baik," ujar Budiono kepada wartawan, Selasa (28/5/2024).
Budiono menuturkan Desa Bangelan sudah menjadi sentra kopi sejak 1901. Lebih dari seabad silam, pemerintah Hindia Belanda memilih Desa Bangelan sebagai wilayah perkebunan kopi.
"Kopi merupakan potensi yang dimiliki Desa Bagelan, sejak tahun 1901 pemerintah Hindia Belanda sudah menanam kopi di sini," terangnya.
Selain kopi, Pemerintah Desa Bangelan juga mengembangkan wisata keliling kebun kopi dan petik kopi. Untuk menjangkau destinasi wisata petik kopi, Pemdes Bangelan menyediakan kendaraan jeep untuk berkeliling kebun kopi.
"Wisatawan juga bisa memetik kopi dan menikmati kopi yang dipetik langsung dari perkebunan warga," terang Budiono.
Untuk biaya perjalanan wisata petik kopi dibanderol dengan harga Rp 700 ribu, untuk 5 wisatawan.
"Paket itu sudah mencakup kendaraan jeep keliling kebun sekaligus makan dua kali dan oleh-oleh yang bisa dibawa pulang," imbuh Budiono.
(dpe/iwd)