.webp)
Liburan jadi momen yang dinanti-nanti pengelola destinasi wisata maupun pengusaha hotel di Kota Batu. Sebab, pada saat liburan kunjungan wisata maupun hotel mengalami peningkatan.
Namun pada libur panjang tahun 2024, okupansi atau keterisian kamar hotel di Kota Batu tidak mengalami peningkatan signifikan. Tingkat okupansi hotel rata-rata hanya berada di kisaran 50%-60%.
Hal itu juga terjadi pada libur Waisak 2024 kali ini. Meski kunjungan wisata di sejumlah destinasi wisata meningkat, tidak banyak berpengaruh okupansi hotel di Kota Batu. Pada libur Waisak okupansi hotel hanya 60%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Okupansi hotel tetap sama jika dibanding kenaikan Isa Almasih. Pada saat itu okupansi hotel di kisaran 50-60%," ujar Ketua PHRI Kota Batu Sujud Hariadi saat ditemui detikJatim, Kamis (23/5/2024).
Ia menyampaikan, ada beberapa faktor yang membuat okupansi hotel tidak meningkat signifikan selama libur panjang tahun 2024. Mulai dari jarak libur yang terlalu berdekatan, daya beli masyarakat kurang dan banyak destinasi wisata baru di berbagai daerah.
"Kita lihat jarak libur sangat dekat, habis lebaran terus kenaikan Isa Almasih dan selanjutnya Waisak. Terus pembangunan wisata di berbagai daerah berpengaruh pada jumlah kunjungan wisatawan yang tidak terlalu banyak seperti dulu serta daya beli masyarakat sedang tertekan," tandasnya.
(abq/fat)
