Jualan Online Jadi Solusi Pedagang Kampung Ilmu Surabaya Tetap Bertahan

Jualan Online Jadi Solusi Pedagang Kampung Ilmu Surabaya Tetap Bertahan

Rifki Afifan Pridiasto - detikJatim
Selasa, 21 Mei 2024 19:50 WIB
Menilik Toko Buku Bekas di Kampung Ilmu Surabaya
Penjual buku bekas di Kampung Ilmu Surabaya (Foto: Rifki Afifan Pridiasto/detikJatim)
Surabaya -

Para pencinta buku di Surabaya, tentu tidak asing dengan Kampung Ilmu. Kampung yang merupakan pusat penjualan buku bekas ini kerap menjadi jujugan para pemilik hobi membaca buku.

Toko buku yang berada di Kampung Ilmu, Jalan Semarang, Surabaya ini menjadi salah satu toko buku offline yang masih bertahan hingga kini. Saat ini, ramai penjual yang lebih banyak memilih berjualan secara online karena dinilai lebih praktis dan efisien.

Meskipun relatif terlihat sepi, para penjual di Toko Buku Kampung Ilmu ini tetap berjualan secara offline.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menilik Toko Buku Bekas di Kampung Ilmu SurabayaMenilik Toko Buku Bekas di Kampung Ilmu Surabaya Foto: Rifki Afifan Pridiasto

"Kalau di toko saya buka mulai pukul 08.00 WIB sampai tutup sebelum azan maghrib, ya meskipun sepi tapi kami tetap buka," tutur Titin, salah satu penjual buku kepada detikJatim, Selasa (21/5/2024).

Berdasarkan pantauan tim detikJatim, memang hanya ada beberapa pembeli saja yang mampir di sini. Sejumlah pembeli mengaku lebih suka membeli buku secara langsung.

ADVERTISEMENT

"Kalau beli langsung itu lebih enak, jadi bisa lihat buku-buku lain juga sebelum beli buku incaran. Saya awalnya niat beli satu buku eh khilaf jadi dua buku," ucap Ifan (21) dengan sedikit tertawa, salah satu mahasiswa yang membeli buku di Toko Buku Kampung Ilmu.

Pilihan jenis buku yang beragam juga menjadi andalan bagi para penjual.

"Banyak jenis buku di sini, misalnya majalah anak, buku pelajaran, komik, sejarah, tuntunan hidup, yang paling laku itu novel, banyak yang cari," terang Bimo, penjual buku.

Menilik Toko Buku Bekas di Kampung Ilmu SurabayaMenilik Toko Buku Bekas di Kampung Ilmu Surabaya Foto: Rifki Afifan Pridiasto

Sepinya pembeli yang datang di toko offline membuat para penjual merambah pasar online. Penjual mengaku penjualan buku lebih cepat secara online.

"Iya ini lagi ngefoto bukunya nanti dijual di online shop. Soalnya kalau ngandelin jualan di toko gini gak bakal maju, yang datang dikit," tambah Titin.

"Kalau jualan di online shop sehari bisa laku 200-300 buku," terang Toni, penjual buku lainnya.

Setiap pukul 17.00 WIB, para penyedia jasa ekspedisi ramai mendatangi Kampung Ilmu untuk menjemput buku yang hendak dikirim penjual.

"Nanti jam 5-an bakal ramai kurir ke sini buat ambil paket buku, habis itu toko kami tutup," tandas Titin.




(hil/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads