Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono terus mendorong pertumbuhan ekonomi Jatim. Adhy melakukan ground breaking pembangunan pabrik senilai Rp 6,9 triliun di kawasan Pasuruan Industri Estate Rembang (PIER), Pasuruan. Pabrik yang akan dibangun di atas lahan seluas 19 hektare itu diperkirakan akan menyerap ribuan karyawan.
Pabrik yang dimaksud adalah pabrik ke 2 dan 3 Korea Tomorrow & Global (KT&G) yang akan dibangun lewat anak perusahaannya, PT Tri Sakti Purwosari Makmur.
Ground breaking itu digelar secara simbolis dengan penekanan tombol oleh Adhy bersama Plt Deputi Bidang Teknologi Penanaman Modal Kementerian Investasi, sejumlah pejabat, hingga para petinggi KT&G.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adhy mengatakan ground breaking ini adalah starting point mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif untuk mengurangi tingkat pengangguran dan peningkatan taraf perekonomian masyarakat. Terutama karena pabrik itu diproyeksikan akan menyerap ribuan tenaga kerja.
"Manfaat investasi ini tentunya tidak hanya terkait penyerapan tenaga kerja semata, tetapi juga bisa menciptakan multiplier effect yang bermuara pada peningkatan daya beli masyarakat sekitar dan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Selain itu, investasi juga memiliki peran sebagai salah satu komponen dari pendapatan nasional, Produk Domestik Bruto (PDB) Atau Gross Domestic Product (GDP)," katanya, Jumat (26/4/2024).
Selain itu, dimulainya pembangunan pabrik ini menjadi bukti bahwa Jatim menjadi primadona dan salah satu tujuan investasi asing di Indonesia. Ini terlihat dari realisasi Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada 2023 yang mencapai Rp 70,2 triliun atau meningkat 56,35% dari 2022 di angka Rp 44,9 triliun.
Peningkatan nilai investasi itu menurutnya tak terlepas dari faktor kemudahan perizinan, pertanahan, regulasi tenaga kerja (buruh), hingga energi yang difasilitasi oleh Pemprov Jatim. Hal ini selaras dengan semangat peningkatan investasi yang digaungkan Pemerintah Republik Indonesia.
"Kami akan jamin investasi di Jawa Timur menguntungkan, nyaman, dan aman," ujarnya.
Adhy juga menegaskan bahwa Jatim membuka seluas-luasnya peluang investasi, khususnya investasi asing. Jawa Timur, kata dia, adalah lokasi yang sangat strategis untuk berinvestasi karena Jawa Timur merupakan hub bagi Indonesia bagian Timur yang menopang 16 provinsi lain di Indonesia Timur.
CEO KT&G Bang Kyung Man mengatakan pada 2011 KT&G telah melakukan evaluasi potensi pasar Indonesia sejak dini dan terus melakukan investasi SDM dan material. Dari hasil pengamatan itu, Indonesia berkembang menjadi bisnis inti KT&G dan merupakan pasar yang akan terus tumbuh di masa depan.
"Kini Indonesia menjadi basis utama bagi bisnis lokal dan ekspor KT&G," ujarnya.
Ia menyebut, di tahun 2023, KT&G mendeklarasikan visi jangka menengah dan panjang global top KT&G dan terus melakukan investasi dan inovasi masa depan. Melalui investasi di Indonesia KT&G akan membangun basis produksi besar di luar negeri.
"Saya yakin, pabrik yang ada di Indonesia pendorong bagi KT&G untuk melompat ke tingkat global dan tidak sekadar menguntungkan bagi KT&G, melainkan juga bagi masyarakat di Provinsi Jatim sehingga membentuk nilai ekonomi dan sosial bagi masyarakat," tuturnya.
"Terima kasih kepada Pj Gubernur Adhy beserta jajaran yang datang menyaksikan ground breaking pabrik 2 dan 3 KT&G di Pasuruan. Tentu, hal itu dapat terwujud dengan dukungan dari seluruh pihak sehingga produksi, penjualan dan ekspor KT&G berjalan lancar," tambahnya.
Plh Bupati Pasuruan Yudha Triwidya Sasongko menambahkan, KT&G menyerap 4.600 tenaga kerja. Dengan adanya perluasan pabrik diprediksi mampu menyerap 1.130 tenaga kerja.
"Kami siap mengawal dan mendorong kepercayaan investor di Indonesia baik dengan melihat stabilitas politik dan ekonomi di Indonesia khususnya di Jatim," katanya.
(dpe/dte)