Penerbangan Saudi Arabia Surabaya-Jeddah Bakal Dibuka Layani Jemaah Umrah

Penerbangan Saudi Arabia Surabaya-Jeddah Bakal Dibuka Layani Jemaah Umrah

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Minggu, 31 Mar 2024 23:00 WIB
CEO Persada Indonesia Syarif Hidayatullah dan Branch Manager Saudia Airlines Surabaya Yusuf Rahmani saat berada di ICBC Square Ballroom Surabaya
CEO Persada Indonesia Syarif Hidayatullah dan Branch Manager Saudia Airlines Surabaya Yusuf Rahmani saat berada di ICBC Square Ballroom Surabaya (Foto: Dok. Istimewa)
Surabaya -

Antusias umat Muslim Indonesia yang ingin menunaikan umrah ke Tanah Suci semakin tinggi dari tahun ke tahun. Adapun tahun 2023 jemaah asal Indonesia mencapai 1.227.747 orang.

Data ini didasarkan pada Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Kementerian Agama Republik Indonesia (Siskopatuh Kemenag RI) menyebutkan selama tahun 2023, sekitar 1.227.747 jemaah Indonesia pernah umrah.

CEO Persada Indonesia Syarif Hidayatullah memprediksi angka tersebut tak akan turun, namun justru akan terus naik pada 2024. Ini seiring dengan pulihnya kondisi ekonomi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena hal ini, bisnis haji dan umrah dinilai memiliki prospek gemilang. Bahkan, jumlah Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) sesuai data dari Kemenag Jatim tercatat telah ada 84 Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).

"Salah satunya adalah kami (Persada Indonesia), yang di tahun 2024 ini berusia 35 tahun. Setelah pandemi, Persada Indonesia memberangkatkan total 10 ribu jemaah umrah. Alhamdulillah, setelah Pandemi COVID-19 kami perlahan bangkit dan di musim 1445 H ini kami memberangkatkan 10 ribu jamaah umrah, 630 diantaranya adalah jamaah umrah milad, yang insyaallah akan berangkat bergelombang mulai tanggal 18-22 April 2024," kata Syarif saat ditemui awak media di ICBC Square Surabaya.

ADVERTISEMENT

Ia menjelaskan bangkitnya industri umrah juga diikuti oleh besarnya tanggung jawab pelaku industri travel. Terutama dalam memberikan pelayanan yang maksimal.

"Di sinilah tanggung jawab besar kami. Mengupayakan impian para jamaah ini terwujud, tentunya bukan hanya terwujud sampai di Tanah Sucinya saja, tapi juga merasakan pelayanan bebas rasa khawatir," terangnya.

Syarif menambahkan selam ini pihaknya telah bekerjasama dengan Saudia Airlines. Menurutnya, Saudia Airlines selama 5 tahun berturut-turut selalu menyambut baik rencana dioperasikannya kembali penerbangan langsung Saudia Airlines Surabaya-Jeddah/Madinah. Meski, sebelumnya penerbangan terakhir beroperasi sekitar 4 tahun lalu.

Syarif menegaskan penerbangan langsung Surabaya-Madinah/Jeddah dengan Saudia Airlines merupakan favorit para jemaah umrah. Sebab, dinilai lebih nyaman dan tidak perlu repot transit terlebih dulu.

Setelah musim haji, Syarif mengaku menargetkan sebanyak 6 ribu jemaah terbang bersama dari Surabaya. Sedangkan, Saudia Airlines sendiri, menargetkan sebanyak 120 ribu okupansi jamaah selama satu tahun.

Sementara itu, Branch Manager Saudia Airlines Surabaya Yusuf Rahmani mengatakan tahun 2023 lalu pihaknya sempat mengumumkan akan terbang kembali dengan Saudia Airlines. Saat itu, belum ada jadwal pasti, namun sejumlah calon jemaah sudah melakukan booking seat.

Lantaran belum sesuai rencana, banyak juga jemaah yang kecewa. Namun dengan adanya rencana pembukaan penerbangan ini dinilai sebagai angin segar yang ditunggu jemaah, khususnya warga Jatim dan Indonesia Timur.

"Setelah 4 tahun tidak beroperasi di Surabaya Airport, insyaallah per 1 Agustus 2024 besok kami melakukan regular flat Surabaya-Madinah/Jeddah. Sebab, sebelumnya selama 4 tahun kita tidak beroperasi dikarenakan beberapa hal, salah satunya kekurangan armada, karena Arab saudi membuka banyak rute ke Eropa dan Amerika, yang kedua ada kendala di runway Juanda," ungkapnya.

Kendati begitu, ia menyatakan hanya melayani berupa regular flight. Mulai dari jemaah umrah, PMI, hingga haji plus dari Surabaya. "Mulai Pandemi COVID-19, sudah mengangkut jemaah haji reguler, untuk haji plus berangkat dari Jakarta. Insyaallah pada 2025 haji plus bisa berangkat dari Surabaya," tuturnya.

Ia berharap, dalam setahun ini dapat memberangkatkan puluhan hingga ratusan ribu jemaah umrah. Tak hanya dari Jatim, tapi juga dari sejumlah kawasan Indonesia Timur. "Target kami dengan daily flight setahun 120 ribu penumpang, market kami Indonesia Timur," tandas Yusuf.




(abq/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads