Cerita Agen BRILink Surabaya Jadi Solusi Transaksi Para Lansia

Cerita Agen BRILink Surabaya Jadi Solusi Transaksi Para Lansia

Amir Baihaqi - detikJatim
Selasa, 12 Mar 2024 21:15 WIB
Agen BRILink Bratang Surabaya
Warga dan lansia di warung agen BRILink Pasar Inpres Bratang Surabaya (Foto: Amir Baihaqi/detikJatim)
Surabaya -

Tangan Ayu Anjani tampak cekatan menggunakan serok masak lalu mengambil pisang goreng dari dalam minyak mendidih di wajan. Pisang goreng yang sudah matang lalu ditaruh di wadah plastik dan siap disajikan di warungnya.

Sesekali, perempuan 30 tahun itu, menghentikan kegiatan menggorengnya. Karena Ayu harus melayani pembeli es cincau atau pengisian pulsa dan top up.

"Ada yang pernah isi pulsa itu lama, sampai saya lupa sedang menggoreng. Gosong semua pisang goreng saya," kelakar Ayu kepada detikJatim, Selasa (12/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di warung yang diberi nama Alfath itu, Ayu juga menjadi agen BRILink yang setiap saat melayani permintaan transaksi dari pelanggannya. Ia mengaku menjadi agen BRILink sejak 2 tahun ini.

Awalnya, ia ditawari menjadi agen dari Unit BRI Bratang. Karena tertarik ia kemudian mendaftar setelah memenuhi semua persyaratan, antara lain punya usaha dan nasabah dari BRI.

ADVERTISEMENT

Dari Agen BRILink, Ayu bisa melayani seperti setor tunai, tarik tunai, registrasi. Sedangkan untuk layanan mini ATM, pelanggan bisa melakukan pembayaran mulai dari listrik, telepon, bayar cicilan, beli pulsa, transfer, tarik setor tunai, top up BRIZZI.

Agen BRILink Bratang SurabayaAyu, agen BRILink Bratang Surabaya di depan warungnya (Foto: Amir Baihaqi/detikJatim)

Ayu juga mengaku tertarik karena setiap nasabah yang hendak mengajukan pinjaman Kupedes, hingga Kece (kredit cepat) bisa melalui dirinya. Dari data nasabah itu, ia kemudian melakukan input data nasabah dan diserahkan ke pihak BRI. Dari agen BRILink ini, Ayu nantinya akan mendapatkan bagi hasil.

"Kupedes dan Kece inputnya lewat agen lalu disurvei mantri baru diproses kantor. Yang mengajukan Kece sudah 11 orang , sudah ada yang lunas lalu pengajuan lagi. Untuk fee-nya itu 50 persen," terang Ayu.

Menurut Ayu, tantangan utama menjadi agen BRILink saat ini adalah persaingan jasa pembayaran digital yang semakin menjamur. Meski demikian, ia tak patah arang. Sebab kehadirannya tetap saja dibutuhkan dan menolong. Terutama warga setempat dan para orang lanjut usia (lansia) yang tak seberapa paham dengan gawai.

"Rata-rata sih orang sini, kebanyakan yang sudah lanjut usia yang tak seberapa ngerti handphone atau aplikasi, itu banyak menolong. Biasanya minta tolong transfer, tarik tunai. Tapi yang paling sering isi pulsa dan top up," terang Ayu.

Meski demikian, Ayu mengaku tak pernah rugi selama menjadi agen BRILink. Ia bahkan senang bisa membantu ke konsumennya terutama terkait jasa transaksi keuangan digital.

"Kalau banyak pelanggan ya untung. karena kan kita dapat fee juga, kalau gak ada (pelanggan) yang kita nggak rugi juga, karena kan gak ngurangi modal," tandas ibu 2 anak itu.

Kepala Unit BRI Bratang, M Rizky Adrianto menjelaskan siapa saja bisa menjadi agen BRILink. Sedangkan syaratnya cukup punya usaha dan merupakan nasabah atau punya rekening BRI.

"Agen BRILink harus ada usahanya dan rekening BRI, tidak harus ada pinjaman di BRI," tandas Rizky.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads