Dia sengaja membuka usaha saat momentum ramadan. Sebab menurutnya, di bulan puasa biasanya masyarakat kerap membeli cemilan atau jajanan.
"Awalnya iseng mau jualan pizza, terus kepikiran mengubah garasi jadi tempat jualan," tutur Nugroho kepada wartawan di tempat usahanya, Selasa (12/4/2024).
Nugroho menambahkan semula dia membuat perapian untuk menarik pembeli. Awalnya menggunakan kayu bakar untuk tungku pengapian. Namun sayang, asapnya mengganggu kenyamanan.
"Akhirnya bikin tungku hibrida, gabungan dari kayu bakar dan gas elpiji. Jadi sengaja kita buat open kitchen di sini, biar pembeli tahu bagaimana proses pembuatannya," ujar Nugroho.
Nugroho menerangkan adanya tungku ternyata menarik minat pembeli merasakan pizza khas Italia.
"Memang untuk membuat pizza Italia bahannya harus impor dan harganya mahal. Jadi saya olah dari bahan lokal, tapi rasanya mendekati bumbu impor," imbuhnya.
Setiap harinya, Nugroho dibantu istri dan satu orang karyawan untuk meracik pizza buatannya. Berbagai pilihan topping pun dia siapkan untuk menarik minat pembeli.
Sementara loyang pizza dia jual dengan harga Rp 35 ribu. "Untuk harga satu loyang Rp 35 ribu," tambahnya.
Salah satu pembeli pizza, Irma Murti menjelaskan dia sengaja datang ke lokasi ini demi bisa menikmati se-loyang pizza khas Italia.
"Saya dapat rekomendasi dari teman, katanya disini jual pizza Italia, makanya mau nyoba," papar Irma.
Menurutnya, pizza buatan Nugroho unik karena dibuat berdasarkan pesanan. Pun pembeli juga bisa melihat langsung proses memasaknya.
"Unik dan menarik, karena pembeli tahu bagaimana proses memasaknya," pungkas Irma.
(hil/fat)