Jelang bulan suci ramadan, perajin songkok di Lamongan kebanjiran pesanan. Para perajin songkok mengaku permintaan naik hingga 3 kali lipat sejak awal Februari lalu. Omzetnya mencapai ratusan juta rupiah.
Bagi warga Lamongan, bulan suci Ramadhan 1445 H tinggal menghitung hari membawa berkah tersendiri. Mereka mengaku, pesanan songkok meningkat drastis sejak awal Februari 2024. Seperti yang dilakukan para perajin songkok di Desa Bojoasri, Kecamatan Kalitengah.
Salah seorang perajin songkok dari Desa Bojoasri, Ahmad Yasir mengatakan, pesanan songkok mereka meningkat drastis sejak awal Februari. Peningkatan pesanan songkok yang terjasi saat memasuki bulan ramadan ini, aku Yasir, naik hingga tiga kali lipat.
"Alhamdulillah menjelang ramadan ini pesanan songkok naik mas," kata Ahmad Yasir kepada wartawan, Kamis (7/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yasir mengatakan, peningkatan pesanan songkok saat memasuki bulan ramadan naik hingga tiga kali lipat. Jika sebelumnya dalam seminggu pesanan songkok yang masuk Yasir hanya 50 hingga 60 kodi saja, kini pesanan mencapai 80 hingga 100 kodi setiap minggunya.
Demikian pula dengan pengiriman. Jika hari biasa hanya seminggu sekali, kini dalam seminggu Yasir bisa 3 kali kirim.
"Kalau biasanya hanya 50 sampai 60 kodi, jelang ramadan ini naik menjadi 80 hingga 100 kodi," ujarnya.
![]() |
Hal serupa juga dialami perajin songkok lainnya yaitu Hamzah. Dia mengaku menjelang ramadan ini mendapat kenaikan pesanan songkok sebanyak 900 kodi setiap bulan.
Naiknya pesanan songkok ini juga berbanding dengan omzet yang diperoleh para perajin ini.
Hamzah mengaku mendekati ramadan ini ia mendapatkan omset hingga Rp 200 juta atau mengalami peningkatan dari yang sebelumnya hanya Rp 70 hingga Rp 80 juta saja.
"Alhamdulillah untuk menjelang ramadan ini mengalami peningkatan omset juga," aku Hamzah.
Pesanan songkok asli dari Desa Bojoasri ini tidak hanya datang dari Lamongan saja. Para perajin songkok di desa ini mengirim songkok produksi mereka ke berbagai penjuru tanah air. Pulau Jawa, Kalimantan, Madura hingga Sumatera menjadi lokasi pengiriman songkok ini dengan harga bervariasi.
"Harga songkok mulai dari Rp 15 ribu hingga Rp 25 ribu tergantung bahan dan motif songkok," jelasnya.
Para perajin songkok Lamongan berharap, berkah ramadan tahun ini menjadi momen bagi kebangkitan industri songkok rumahan seperti mereka. Pasalnya, industri songkok rumahan yang ada di Desa Bojoasri sempat sepi karena pandemi COVID-19 beberapa waktu lalu.
(hil/fat)