Sejumlah peternak di Kabupaten Blitar mendapat subsidi pakan dari pemerintah pusat. Itu dilakukan untuk menjaga stabilitas harga ayam dan telur.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Blitar, Eko Susanto. Menurut Eko, para peternak maupun asosiasi digelontor subsidi pakan. Setelah harga pakan ternak yakni jagung mencapai Rp 9 ribu per kilogram.
"Iya kami juga lakukan monitoring untuk ketersediaan pakan ternak. Hubungannya dengan ketersediaan dan harga komoditi ayam dan telur di Blitar," terangnya saat ditemui detikJatim di kantornya, Selasa (5/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Eko, para peternak mendapatkan subsidi harga dari pemerintah pusat saat harga jagung sempat melambung. Subsidi itu diberikan hingga harga jagung pakan ternak menjadi Rp 5.500 per kg.
"Subsidi itu langsung ke mereka (peternak atau asosiasi). Jadi kami hanya membantu pendataan saja," katanya.
Subsidi pakan ternak itu dilakukan sejak akhir Desember 2023, saat terjadi pengurangan hasil panen jagung karena dampak el Nino. Dimungkinkan subsidi pakan ternak itu akan berlangsung hingga Maret 2023.
Adapun data kebutuhan jagung untuk peternak di Kabupaten Blitar pada Januari mencapai 25.792 ton, Februari 24.128 ton dan Maret 25.792 ton. Jumlah subsidi pakan ternak akan diberikan kepada peternak sesuai dengan jumlah kebutuhan masing-masing.
"Ini (subsidi) bisa untuk menekan harga komoditi ayam dan telur. Kalau tidak, pasti harganya (ayam dan telor) akan naik drastis," imbuhnya.
Hingga kini, jelas dia, pihaknya masih melakukan monitoring pada komoditi ayam dan telur di pasaran. Termasuk menjalang puasa dan lebaran.
"Pasti kami monitoring terus, untuk menjaga kestabilan harga dan memenuhi kebutuhan komisi bagi masyarakat," pungkasnya.
(hil/fat)