Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil statistik tentang inflasi di Jawa Timur. Secara year on year Jatim mengalami inflasi sebesar 2,81% dipicu harga beras.
Kepala BPS Jatim Zulkipli mengatakan, meski mengalami inflasi sebesar 2,81%, menurutnya Jawa Timur masih dalam area sesuai target pemerintah.
"Jatim secara year to year inflasi sebesar 2,81%. Ini menunjukkan bahwa sampai dengan saat ini kondisi perkembangan harga di Jatim masih di dalam area target yang ditetapkan oleh pemerintah 2,5 plus minus 1% dari 11 kabupaten/kota," ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (1/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada periode Februari 2024 ini, Zulkipli mengatakan bahwa komoditas yang menyumbang inflasi tertinggi adalah beras, daging ayam ras, serta cabai merah.
"Penyumbang inflasi tertinggi beras di angka 0,35%. Disusul daging ayam ras 0,08%, telur ayam ras 0,07%, serta cabai merah 0,05%," katanya.
Sedangkan secara month to month atau bulan per bulan, yakni pada Februari 2024 terhadap kondisi Desember 2023 berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan 11 kota/kabupaten, inflasi di Jatim berada di angka 0,49%.
"Secara umum bila dilihat pada periode Januari dan Februari 2024, bisa diasumsikan untuk 10 bulan yang tersisa kondisi harga dan perekonomian di Jatim tidak berbeda dengan tahun sebelumnya," katanya.
(dpe/fat)