Ketersediaan pangan di Surabaya saat ini masih aman. Masyarakat diimbau tidak perlu melakukan panic buying.
Pemkot Surabaya berupaya menyediakan bahan pangan dengan harga terjangkau ke masyarakat, salah satunya dengan pasar murah dan gerakan pangan murah (GPM).
Ketua Tim Kerja Pengendalian dan Distribusi Perekonomian Pemkot Surabaya, Agung Supriyo Wibowo mengaku pemkot telah menggelar pasar murah dua kali dalam sepekan. Hal tersebut sejalan dengan arahan Wali Kota Eri Cahyadi untuk mendekatkan kebutuhan bahan pangan ke masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kegiatan pasar murah atau operasi pasar, kita adakan setiap minggu (Selasa dan Kamis) di Surabaya, ada di 31 wilayah kecamatan. Untuk titik tempatnya, kita adakan keliling secara bergantian," kata Agung Supriyo melalui keterangan yang diterima detikJatim, Kamis (29/2/2024).
Adapun komoditas pangan yang disediakan dalam pasar murah di antaranya beras, bawang merah dan putih, minyak goreng, cabe, telur hingga daging.
Pasar murah ini biasanya digelar di halaman kantor kecamatan, kelurahan, Balai RW, hingga tempat-tempat strategis yang mudah dijangkau oleh warga setempat.
Tak hanya itu, Agung juga mengungkapkan bahwa Pemkot Surabaya juga rutin menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM). Yang membedakan GPM dengan pasar murah ini adalah kuantitas bahan pokok yang disediakan lebih besar.
"Kalau gerakan pangan murah itu yang lebih besar lagi, biasanya kita ditempatkan di suatu tempat yang di situ padat penduduk dan ramai sekali. Selain itu, di gerakan pangan murah, kami kuantitasnya (bahan pokok) lebih besar," ungkapnya.
Pemkot mengimbau masyarakat agar tidak perlu panik buying terhadap ketersediaan bahan pangan. Ia menegaskan bahwa ketersediaan bahan pangan di Kota Surabaya saat ini mencukupi.
"Kota Surabaya ini insyaallah tercukupi untuk ketersediaan pangan, baik itu beras, gula maupun minyak," tegasnya.
Kabid Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Dwi Suryaning Endah Yanie turut menambahkan bahwa GPM digelar sebulan 1-3 kali. Sedangkan lokasinya, ditempatkan bergiliran di beberapa titik. Yakni wilayah Surabaya, timur, barat, utara dan selatan.
"Di GPM kami menjual lumayan besar (jumlah bahan pangan). Kita adakan sebulan 1-3 kali berputar, bergantian lokasinya. Biasanya di GPM, kita menyediakan sekitar 8-10 ton beras, ada beras SPHP, beras premium, semuanya ada kita jual," kata Dwi.
Kegiatan GPM ini, Pemkot Surabaya juga memberikan kesempatan bagi warga yang tergabung dalam program padat karya untuk menjual bisa produk mereka. Contohnya seperti padat karya beternak lele, mereka dapat menjual hasil dari budidaya ikan tersebut dalam Gerakan Pangan Murah.
"Seperti pada saat tanggal 1 Februari 2024, kita adakan GPM di Rusun Penjaringansari. Alhamdulillah itu antusias warga sekitar sangat tinggi sekali untuk membeli bahan pangan yang kita sediakan dan belum siang sudah habis," pungkasnya.
(dpe/fat)