KBRI Tripoli Kunjungi SIER, Kemendag: Peluang Bisnis Indonesia di Libya Besar

KBRI Tripoli Kunjungi SIER, Kemendag: Peluang Bisnis Indonesia di Libya Besar

Esti Widiyana - detikJatim
Sabtu, 24 Feb 2024 01:00 WIB
PT SIER
Instalasi pengolahan air limbah terpadu milik PT SIER (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Indonesia mempunyai peluang bisnis yang terbuka lebar di Libya. Hal itu dikatakan pengusaha Libya dan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan RI saat berkunjung ke PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER).

Selain kunjungan, Kepala Perwakilan KBRI Tripoli Dede Achmad Rifai menyampaikan tujuan lain ke SIER yakni meningkatkan potensi volume perdagangan antara Indonesia dan Libya.

"Kami berharap potensi neraca perdagangan semakin baik dan surplus untuk Indonesia. Kami juga mengundang perusahaan Indonesia untuk berpartisipasi dan mengirimkan perwakilan untuk memamerkan produk dalam pameran TIF ke-50 tahun ini. Libya saat ini sudah kondusif untuk transaksi bisnis, dan potensinya besar terutama dalam pasar spare part motor. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama dan kemitraan bisnis," kata Dede, Jumat (23/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PT SIERFoto: Istimewa

Dede menyebut kawasan industri SIER dipilih sebagai tujuan kunjungan KBRI Tripoli karena secara strategis dianggap memiliki andil yang cukup besar dalam menciptakan iklim investasi yang baik.

"Kami juga secara geografis di Tripoli telah intens berkomunikasi dengan Dubes Tunisia, Pak Zuhairi Misrawi, yang juga telah mengunjungi SIER. Harapannya, kunjungan bersama pengusaha-pengusaha Libya ini dapat membantu meningkatkan ekspor Indonesia ke Libya yang pada tahun 2023 mencapai US$110 juta (Rp 1,65 triliun)," ujarnya

ADVERTISEMENT

Direktur Utama PT SIER Didik Prasetiyono mengajak seluruh delegasi melihat kawasan industri dan instalasi pengolahan air limbah terpadu milik SIER. Karena pihaknya percaya bahwa kemajuan industri harus sejalan dengan menjaga keberlanjutan lingkungan.

"Selanjutnya, kami berkunjung ke PT Cargill Indonesia dan PT Mondelez Indonesia di industri PIER Pasuruan. Kami mengapresiasi KBRI Tripoli dan Direktorat Jenderal PEN Kemendag RI yang terus mendorong pengembangan potensi ekonomi, terutama di kawasan industri," kata Didik.

Salah satu perwakilan pengusaha dari Abyar Meeji Co, Libya, Mohamed Halul berharap meningkatkan kerja sama antara pengusaha kedua negara. Ia menyebut, Indonesia terkenal dengan penduduknya yang ramah dan produk berkualitas di Libya.

"Masyarakat Libya sangat menyukai produk Indonesia, seperti biskuit dan kopi dengan berbagai rasa. Kami, para pengusaha Libya, berharap dapat melihat dan menjalin kerjasama ekspor produk Indonesia, terutama produk dari Jawa Timur yang ada di kawasan industri SIER dan PIER ini," pungkasnya.




(esw/iwd)


Hide Ads