Khofifah Pimpin RUPS Bank Jatim, Beri Pesan Khusus Soal Pertumbuhan Ekonomi

Khofifah Pimpin RUPS Bank Jatim, Beri Pesan Khusus Soal Pertumbuhan Ekonomi

Faiq Azmi - detikJatim
Kamis, 08 Feb 2024 01:00 WIB
RUPS Bank Jatim
Gubernur Khofifah saat menghadiri RUPS Bank Jatim (Foto: Istimewa)
Surabaya -

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2023.

Hadir langsung dalam RUPS tersebut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mewakili Pemprov Jatim sebagai pemegang saham pengendali beserta seluruh dewan komisaris serta direksi Bank Jatim.

Khofifah menjelaskan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sejauh ini sangat positif. Capaian PDRB Jawa Timur berhasil menunjukkan kontribusi sebesar 14,22 persen atas pembentukan PDB Indonesia dan 24,99 persen terhadap PDRB untuk pulau Jawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, stabilitas sistem keuangan di Jawa Timur pada triwulan III tahun 2023 juga terpantau terjaga dengan baik. Berdasarkan data OJK, rasio kecukupan modal, kecukupan likuiditas, dan resiko kredit perbankan masih terjaga di batas aman yang tentunya menyesuaikan dengan tingkat suku bunga acuan sesuai dengan kebijakan.

"Struktur kredit di Jawa Timur didominasi oleh kredit rumah tangga yang berkontribusi 28 persen, diikuti dengan kredit perdagangan yang berkontribusi 26,10 persen, dan kredit industri berkontribusi 21 persen. Hal ini mencerminkan bahwa adopsi kredit pada masyarakat rumah tangga berkontribusi secara masif dalam transaksi keuangan secara regional," ujar Khofifah di Kantor Bank Jatim Surabaya, Rabu (7/2/2024).

ADVERTISEMENT

Khofifah membeberkan data OJK per September 2023 yang menunjukkan bahwa kinerja sektor perbankan di Jawa Timur tetap bertumbuh. Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan aset perbankan yang meningkat 5,46% sehingga menjadi Rp 89,1 triliun. Kemudian, Dana Pihak Ketiga meningkat 3,74% sehingga menjadi Rp 741,1 triliun, dan kredit yang diberikan meningkat 5,66% menjadi Rp 558,3 triliun.

Khofifah menegaskan Bank Jatim sebagai BUMD tentu memainkan peranan yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Jatim. Melalui pembiayaan dan dukungan finansial, bankjatim telah mendorong sektor-sektor utama dalam perekonomian termasuk di antaranya mendukung pengembangan UMKM di Jawa Timur.

Khofifah juga menyebutkan, seperti yang diketahui bersama, koperasi dan UMKM masih menjadi backbone perekonomian Jawa Timur. Kontribusi terhadap PDRB Jawa Timur setiap tahun terus mengalami peningkatan. Adapun target 2023-2024 adalah sebesar 58,5-58,9%.

"Beberapa waktu lalu kami hadir di Bojonegoro untuk meresmikan sebuah korporasi yang dibentuk dari koperasi. Biasanya korporasi membentuk koperasi, tapi ini koperasi membentuk korporasi. Ini tentu menjadi good news. Hal-hal seperti ini kami rasa bisa menjadi referensi bagi Bank Jatim untuk meluaskan bagaimana sebuah koperasi kemudian didorong untuk bisa membentuk korporasi. Dan sekali dibuka, itu sudah merekrut 3.090 tenaga kerja," paparnya.

Menurut Khofifah, satu bentuk dukungan lain Bank Jatim terhadap UMKM adalah melalui program percepatan dana bergulir atau dagulir. Yang mana sampai Desember 2023 jumlah dagulir yang telah disalurkan Bank Jatim mencapai Rp 475,97 miliar untuk 12.525 debitur.

Selain UMKM, Bank Jatim diketahui juga turut berkontribusi terhadap para pelaku usaha ultra mikro. "Sejak 3 tahun lalu BUMD yang ada di lingkungan Pemprov Jatim telah terlibat dalam proses penyaluran bantuan zakat produktif bagi para pelaku usaha ultra mikro. Jadi para pelaku usaha ultra mikro ini diberikan zakat produktif sebesar Rp 500 ribu," tutur Khofifah.

Pelaku usaha tersebut sangat rentan terhadap kemungkinan terjerat rentenir. Adapun sejauh ini penyaluran zakat produktif sudah mencapai Rp 929,71 juta dan telah diberikan kepada 1.859 orang.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah berpesan, tahun 2024 adalah tahun politik bagi banyak negara. Setidaknya ada 57 negara yang akan menggelar pemilu tahun ini. Selain pemilu Indonesia, ada juga beberapa pemilu yang berpotensi menarik perhatian dunia. Seperti pemilu AS pada bulan November, pemilu India bulan April, dan pemilu rusia bulan Maret.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa ketidakpastian kebijakan ekonomi akan meningkat menjadi 13 persen lebih tinggi pada bulan sebelum dan sesudah pemilu. Ketidakpastian itu meningkat karena ada polarisasi pandangan hingga sikap wait and see para investor.

Terlepas dari ketidakpastian tersebut, Khofifah menekankan, bagaimanapun juga para pelaku industri perbankan harus mampu melakukan asesmen terhadap dinamika yang terjadi. Termasuk di antaranya asesmen ulang terhadap potensi resiko yang menyertai dinamika tersebut. Misalnya risiko kredit, risiko pasar, dan risiko likuiditas.

"Bank Jatim sebagai bagian dari perbankan tersebut juga dituntut untuk merespon dan beradaptasi dengan cepat, tetap berperan aktif dalam mendukung ketahanan ekonomi daerah, serta menjalankan peran edukatif dengan memberikan informasi yang objektif terkait isu politik serta ekonomi kepada masyarakat," ucapnya.

Pihaknya juga berharap Bank Jatim terus berkomitmen untuk semakin memperbesar kontribusi pendapatan asli daerah dan membangun perekonomian jawa timur guna meningkatkan perekonomian nasional.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menjelaskan di tengah dinamisnya kondisi perekonomian nasional dan regional, Bank Jatim mampu membukukan kinerja keuangan di Tahun Buku 2023 dengan sangat baik. Total asetnya mencapai Rp 103,85 Triliun atau tumbuh 0,80% dibandingkan tahun sebelumnya (YoY) dan laba bersih tahun 2023 tercatat Rp 1,47 triliun.

"Ekspansi kredit yang kami berikan berada di angka Rp 54,76 triliun atau naik 18,54% (YoY). Angka penyaluran kredit tersebut tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan kredit nasional yang hanya sebesar 10,3%," tegasnya.

Adapun komposisi penyaluran kredit Bank Jatim yaitu kredit konsumtif sebesar Rp 31,2 triliun atau meningkat 8,91% (YoY) dan kredit produktif sebesar Rp 23,5 triliun atau tumbuh eksponensial 34,28% (YoY). Hasil tersebut sangat signifikan terhadap pertumbuhan kredit, utamanya dalam hal ini adalah kredit produktif.

Kondisi ini merupakan kesuksesan Bank Jatim dalam melakukan implementasi strategi segmentasi, modernisasi bisnis model, penentuan target dan monitoring yang terukur, serta pola shifting terhadap tenaga Account Officer. Di sisi lain, kredit konsumtif sebagai captive market Bank Jatim, juga masih memiliki potensi melalui momen seperti Penerimaan ASN baru, kenaikan gaji berkala ASN, penerimaan sekolah, liburan, dan lain-lain.

Lebih lanjut, penyaluran kredit produktif Perseroan yang ditinjau dari segi ekonomi dikelompokkan menjadi beberapa kategori. Diantaranya yaitu: perdagangan besar dan eceran sebesar Rp 7,15 triliun, konstruksi sebesar Rp 3,79 triliun, industri pengolahan sebesar Rp 3,10 triliun, pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar Rp 2,55 triliun, perantara keuangan Rp 2 triliun, jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya Rp 1,8 triliun, penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Rp 429 miliar serta lain-lain Rp 1,1 triliun.

"Hal ini sesuai dengan misi Bank Jatim yaitu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur melalui penyaluran kredit kepada usaha produktif yang berkelanjutan dan memberikan multiplier effect," imbuh Busrul.

Sepanjang tahun 2023, Bank Jatim juga senantiasa beradaptasi dengan kondisi perkembangan yang ada. Salah satunya melalui layanan berbasis digitalisasi yang telah terimplementasikan di seluruh ekosistem Bank Jatim. Tentu saja hal ini mampu menjadi kekuatan perseroan yang merupakan mitra strategis bagi Pemerintah Daerah di Jawa Timur, UMKM, serta masyarakat.

"Secara umum, layanan digital Bank Jatim JConnect mengalami pertumbuhan yang baik di jumlah user, frekuensi transaksi, maupun nominal transaksi. JConnect Mobile sebagai aplikasi dengan user terbesar terus mengalami perkembangan fitur yang akan semakin memudahkan nasabah dalam bertransaksi keuangan secara digital," ujar Busrul.

Sementara itu, untuk tahun 2024 ini, Bank Jatim sudah berencana akan meluncurkan New JConnect Mobile. Progressnya sekarang masih dalam pengurusan perizinan OJK. Di dalam New JConnect Mobile itu nantinya akan ada total 94 fitur. Dengan rincian, 36 fitur baru dan 58 fitur existing.

Tidak berhenti di situ saja, Bank Jatim masih terus berinovasi guna mendukung digitalisasi keuangan pemerintah daerah. Salah satunya, Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) yang akan memudahkan nasabah dalam melakukan interaksi keuangan dengan layanan pemerintah daerah secara digital. Selain itu, perseroan juga telah melakukan penyeragaman serta integrasi sistem keuangan belanja daerah melalui Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) di seluruh area Jawa Timur dan telah mengintegrasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) di 595 Desa.

"Pada intinya, perseroan sebagai mitra strategis pemerintah daerah, senantiasa terus bersinergi serta menyelaraskan program Provinsi Jawa Timur dengan bisnis dan operasional perseroan, sebagai Nawa Bhakti Satya," tandas Busrul.

Berikut susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank Jatim setelah pelaksanaan RUPS Tahunan Tahun Buku 2023 sebagai berikut:

Komisaris Independen: Muhammad Mas'ud
Komisaris Independen: Sumaryono
Komisaris: Adhy Karyono
Direktur Utama: Busrul Iman
Direktur Keuangan, Treasury & Global Services: Edi Masrianto
Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah: R. Arief Wicaksono
Direktur IT & Digital: Zulhelfi Abidin
Direktur Manajemen Risiko: Eko Susetyono
Direktur Operasi: Arif Suhirman
Direktur Kepatuhan: Umi Rodiyah

Halaman 2 dari 2
(faa/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads