Pedagang Pasar Ikan Pabean Keluhkan Penurunan Harga Ikan Imbas Cuaca Buruk

Pedagang Pasar Ikan Pabean Keluhkan Penurunan Harga Ikan Imbas Cuaca Buruk

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Kamis, 11 Jan 2024 13:50 WIB
Pasar Ikan Pabean Surabaya
Pedagang Pasar Ikan Pabean mengeluhkan harga ikan turun imbas cuaca buruk. (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Faktor cuaca ekstrem dinilai menjadi penyebab minimnya pendapatan nelayan dan pedagang ikan di Surabaya. Tetapi ada pula yang menyampaikan sebaliknya.

Saat detikJatim berkunjung ke Pasar Pabean, di Jalan Panggung Surabaya tampak sejumlah jenis ikan hasil tangkapan nelayan digelar di setiap lapak pedagang. Mulai dari Tongkol, Tenggiri, hingga Cumi-cumi.

Namun, ada pedagang yang mengeluh stok ikan menurun. Sebaliknya, ada juga yang mengeluhkan stok ikan masih stabil tetapi pengunjung sepi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti halnya yang disampaikan Mahmud. Pria asal Kalimas Madya Surabaya ini mengaku musim hujan tidak mempengaruhi jumlah pembeli, tetapi memengaruhi hasil tangkapan nelayan. Sehingga, stok yang datang kepadanya menurun.

"Faktor cuaca sebenarnya mempengaruhi ya, semakin sedikit ikannya, kalau tidak angin ya banyak, kalau ombak besar ya dikit," kata Mahmud saat ditemui detikJatim, Kamis (11/1/2024).

ADVERTISEMENT

Mahmud menegaskan stok menurun sekitar 50%. Ia menegaskan, umumnya ia mendapat suplai sekitar 10 ton. Namun, ketika cuaca buruk, ia hanya mendapat sekitar 4 ton saja.

"Kalau hasil laut sepi ya tetap ikan laut, tapi ambil di pabrik yang sudah di freezer," paparnya.

Ketika ramai tangkapan, semua jenis ikan berlimpah. Mulai Kakap, Cumi, Tongkol, hingga Dorang. Namun ia mengakui ikan yang paling dominan diburu pelanggan jenis air tawar, yakni Gurami.

"Per ekor saya jualnya kalau paling murah Tongkol Rp 25 ribu, kalau yang kualitas atau gradenya lebih rendah ya Rp 17 ribu. Selain Gurami yang paling banyak dicari itu cumi, setiap hari pasti ramai, kalau saya paling dikit 1 kwintal per hari," imbuhnya.

Pasar Ikan Pabean SurabayaIkan di Pasar Pabean Surabaya. (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)

Berbeda dengan Mahmud, pedagang lain bernama Kasidi menyatakan hasil ikan melimpah ruah. Menurutnya, pembeli banyak tetapi harga ikan merosot.

"Setiap hari saya bisa dapat (suplai) 8 sampai 10 ton dari nelayan," ungkapnya.

Pria asal Madura itu menuturkan saat ini pembeli berangsur-angsur normal dan ramai kembali. Namun, tak seramai sebelum Pandemi COVID-19 melanda.

"Seperti sebelum Corona, kalau harga naik tidak masalah sih. Penurunan setelah Corona sekitar 40%, karena restoran-restoran kan banyak yang gulung tikar. Itu berdampak ke pedagang ikan seperti saya," ujarnya.

Hal yang sama disampaikan pedagang bernama Slamet. Ia mengaku musim hujan berdampak pada penurunan harga. Cumi-cumi yang kerap ia jual Rp 50 ribu kini menjadi Rp 40 ribu.

"Menurut saya malah harganya rusak (menurun), tapi ya sudah lah, yang penting laku. Ikan sotong, biasnya Rp 45 ribu per kilogram, sekarang Rp 40 ribu, ikan putihan Rp 30 ribu per kilogram. Ini (ikan dorang) per kilogram Rp 50 sampai 60 ribu sebelumnya, sekarang jadi Rp 45 ribu," terangnya.

Pedagang lainnya bernama Ahmad Toni justru mengaku penjualannya meroket. Dia mengklaim mampu menjual 5 kwintal ikan dengan berbagai jenis.

"Hasil tangkapan ikan banyak, jadi (penjualan) meningkat, sekitar 3 sampai 5 kwintal (per hari)" tuturnya.

Ahmad menilai, semakin banyak stok ikan, maka harga di pasar kian menurun. Sebaliknya, apabila ikan sedikit, harga di pasar naik.




(dpe/dpe)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads