Sejak dua bulan terakhir, harga ikan di Pelabuhan Muncar Banyuwangi anjlok hingga Rp 4.000 per kilogram. Jenis ikan yang mengalami penurunan tersebut di antaranya ikan layang dan tongkol.
Salah satu nelayan Muncar Surya Delanta Brahmana mengatakan anjloknya harga ikan sudah terjadi sejak Desember 2023. Berangsur turun dari harga Rp 16.000 menjadi Rp 8.000 bahkan pada pekan ini harganya menyentuh Rp 4.000 per kilogram.
"Anjlok harganya, nelayan mengeluh masak dari Rp 18.000 jadi Rp 8.000 sekarang Rp 4.000," ujar Surya, Senin (8/01) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pendataan relawan Pilar 08 selama dua bulan terakhir, harga ikan yang anjlok disebabkan oleh hasil tangkapan tinggi di kondisi panen raya ikan di Muncar.
"Kami berkoordinasi dengan nelayan di sini dan ini persoalan dasar yang segera butuh solusi, akhirnya kami berkomunikasi dengan Pemprov Jatim dan sudah akan dikaji oleh Dinas Kelautan dan Perikanan untuk dicarikan solusi," ungkap ketua umum pilar 08 Kanisius Karyadi kepada wartawan, Senin (8/1/2024).
Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak meminta waktu 1 pekan untuk memberikan jalan keluar terbaik. Ia meminta kepada Dinas Kelautan dan Perikanan mengambil langkah strategis.
"Saya sudah catat dan saya minta untuk cari tahu apakah kondisi ini hanya terjadi di Muncar atau di pelabuhan lain juga," tegas Emil.
"Cool storage saya kira juga solusi, tapi kalau dua bulan ini ya harus segera keluar tentunya. Nanti kami akan cari jalan terbaik termasuk dengan peluang ekspor," tambahnya.
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Produk Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim Awalrush Andira mengatakan kelebihan ikan yang terjadi di Muncar merupakan keberhasilan kerja gubernur dan wakilnya dalam upaya perbaikan ekosistem laut.
"Kondisi ini pernah terjadi 20 tahun lalu, karena laut rusak ikan pergi dan sekarang kembali lagi. Artinya intervensi kerja Bu gubernur dalam perbaikan ekosistem laut membuahkan hasil ikan melimpah," katanya.
Sebagi solusi, istri-istri nelayan akan mendapat pelatihan pengolahan produk perikanan dan upaya membuka pasar ekspor ikan melalui BUMN PT Perikanan Indonesia.
"Ada banyak program, pelatihan pengolahan produk ikan dan nanti kita lihat ikan-ikan ini masuk pada grade berapa untuk di ekspor melalui BUMN PT Perindo," tambah Andira.
Dalam forum diskusi yang digelar selama sekitar 1 jam tersebut, sekitar 30 nelayan menyuarakan kesulitan yang sama. Mereka berharap harga ikan tongkol dan layang di Muncar kembali stabil.
(erm/iwd)