Perajin Batu Akik Trenggalek Bertahan di Tengah Pesonanya yang Memudar

Perajin Batu Akik Trenggalek Bertahan di Tengah Pesonanya yang Memudar

Adhar Muttaqin - detikJatim
Selasa, 09 Jan 2024 19:16 WIB
perajin akik trenggalek
Perajin akik di Trenggalek (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Trenggalek -

Pesona batu akik sempat moncer sekitar tahun 2015. Namun kini seakan hilang di telan bumi. Di tengah merosotnya pesona batu akik, salah satu perajin Trenggalek justru nekat bertahan.

Di ruang kerja sederhana 2x2 meter, tangan David Kurniadi, perajin batu akik asal Desa Rejowinangun, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek dengan terampil memoles batu di putaran mesin gerinda.

Batu yang awalnya tak berbentuk disulap jadi mata cincin atau akik yang menawan. Serat alami batu jenis lumut Trenggalek tersebut menjadi tekstur yang mirip pemandangan alam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sela-sela kesibukannya, David mengaku mengawali usaha perajin batu akik sejak tahun 2015. Saat itu ia sempat merasakan limpahan cuan dari kreativitas memoles batu akik.

"Saya terjun ke batu akik itu, lagi booming-boomingnya," kata David saat dikonfirmasi, Selasa (9/1/2024).

ADVERTISEMENT

Tingginya tingkat persaingan sesama perajin membuatnya harus memutar otak untuk mencari celah pemasaran. Di saat yang lain konsentrasi di tingkat lokal, David justru mencoba memasarkan batu akik ke luar negeri.

"Waktu itu yang ramai Facebook, saya masuk ke grup-grup batu mulia di luar negeri, kemudian saya tawarkan. Alhamdulillah ada respons bagus," jelasnya.

perajin akik trenggalekPerajin akik di Trenggalek/ Foto: Adhar Muttaqin

Hasilnya di tengah merosotnya pamor batu akik, David masih mampu bertahan menekuni dunia batu mulia. Saat ini ia masih melayani sejumlah permintaan batu akik untuk pasar lokal maupun luar negeri.

"Kalau di luar negeri itu ada yang satuan ada juga yang secara partai, misalkan 1.000. Ada beberapa negara yang sudah pernah saya kirimi antara lain Amerika Serikat, Rusia, Polandia, kalau Asia banyak," jelasnya.

Berbeda dengan pangsa pasar lokal yang condong ke akik, batu mulia karya pemuda Rejowinangun ini dijual ke luar negeri untuk kebutuhan mata cincin hingga liontin.

"Untuk harga bervariasi, ada yang 10 dolar hingga yang lebih mahal juga ada," jelasnya.

Terkait dengan produk batuan lokal Trenggalek yang banyak diminati adalah jenis lumut. Batu lumut memiliki pesona yang unik, serat alami batu yang ada di dalamnya membentuk pola yang menarik.

"Kalau sudah dipoles, seratnya itu bisa seperti pemandangan. Selain itu batu lumut juga memiliki variasi warna yang beragam," jelasnya.

David mengaku, usaha yang digeluti selama delapan tahun ini mampu memberikan tambahan penghasilan bagi keluarganya.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads