Manisnya Bisnis Tapai Bondowoso yang Produksi Hariannya Capai 1,2 Ton

Manisnya Bisnis Tapai Bondowoso yang Produksi Hariannya Capai 1,2 Ton

Chuk Shatu Widarsha - detikJatim
Selasa, 19 Des 2023 08:37 WIB
Sejumlah pekerja sedang membuat tape mulai dari bahan dasar hingga jadi di Bondowoso, Jawa Timur, Senin (18/12/2023).
Pekerja memproses pembuatan tapai khas Bondowoso. (Foto: Chuk S Widarsha/detikJatim)
Bondowoso -

Bondowoso dikenal sebagai kabupaten berjuluk Kota Tapai. Wilayah ini dikenal sebagai penghasil tapai yang memiliki cita rasa lezat. Bagaimana sentra penghasil tapai di sana?

Salah satu sentra penghasil tapai ada di Desa Sumber Tengah, Binakal, Bondowoso. Di wilayah yang hanya berjarak tak lebih 5 km dari pusat kota ini, terdapat puluhan home industry penganan berbahan dasar singkong ini.

Tapai Bondowoso dikenal memiliki rasa khas. Rasanya manis, tetapi tidak enek. Teksturnya lembut, namun tidak lembek meski sudah disimpan berhari-hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proses pembuatan tapai dimulai dari pengupasan singkong. Singkong kuning yang sudah dikupas itu lantas dikerok untuk menghilangkan lendirnya. Setelah bersih, baru tapai direbus.

Rebusan singkong yang sudah setengah matang itu lantas didinginkan dengan bantuan angin, baik angin alami atau berasal dari kipas angin. Selanjutnya, singkong diberi ragi yang sudah disiapkan.

ADVERTISEMENT

Singkong yang sudah berlumur ragi itu lantas dimasukkan langsung ke dalam kemasan yang sudah dilapisi daun pisang untuk proses fermentasi selama beberapa hari hingga matang dan menjadi tapai siap saji.

Produksi home industry tapai di Bondowoso ini bervariasi. Sebab, memang memiliki pangsa pasar sendiri-sendiri. Mulai lokal yang dijual di pasar tradisional sebagai oleh-oleh hingga melayani kiriman ke luar daerah.

Sejumlah pekerja sedang membuat tape mulai dari bahan dasar hingga jadi di Bondowoso, Jawa Timur, Senin (18/12/2023).Sejumlah pekerja memasukkan tapai untuk oleh-oleh khas Bondowoso/ Foto: Chuk S Widarsha

Salah satu home industry tapai di Bondowoso menyebut, produksinya per hari saat ini mencapai 1 hingga 1,5 ton. Itu pun hanya untuk melayani permintaan pasar tradisional, yakni Pasar Induk Bondowoso dan kota sekitarnya.

"Pada hari-hari tertentu, produksinya memang mencapai satu ton setengah," kata salah seorang pemilik home industry tapai di Desa Sumber Tengah, Rasyid kepada detikJatim di rumahnya, Selasa (19/12/2023).

Rata-rata, setiap hari produksinya mencapai 1,2 ton untuk memenuhi kebutuhan di Pasar Induk Bondowoso. Ia juga banyak melayani toko oleh-oleh yang biasanya dikemas di besek maupun kemasan kertas. Namun, Rasyid enggan membeberkan omzetnya.

"Yang untuk di pasar, dikemas di keranjang besar lantas diangkut pikap. Biasanya subuh saya kirim, jam 9 sudah habis," pungkas Rasyid.

Informasi yang dihimpun, home industry tapai di Desa Sumber Tengah, Binakal, Bondowoso jumlahnya mencapai puluhan. Baik dalam skala kecil, menengah, hingga besar. Semuanya untuk melayani permintaan pasar lokal maupun luar daerah.

Produksi tapai khas Bondowoso tak hanya di satu kawasan, melainkan di beberapa desa dan kecamatan. Itu lah sebabnya Bondowoso sejak dulu memang dikenal sebagai Kota Tapai.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads