Pemkab Lamongan menyiapkan strategi mengendalikan inflasi menjelang Nataru 2024. Bersinergi dengan seluruh OPD, Pemprov Jatim hingga pemerintah pusat, Pemkab Lamongan gencar melakukan strategi jangka pendek dan jangka panjang.
Bupati Lamongan Yuhronur Effendi mengatakan, untuk mengendalikan inflasi menjelang Natal dan Tahun Baru ini Lamongan mengajak seluruh stakeholder untuk bersinergi.
"Seluruh OPD dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersinergi untuk melaksanakan strategi pengendalian inflasi di Kabupaten Lamongan. Selain itu kami juga bersinergi dengan Pemerintah Provinsi maupun pusat," kata Yuhronur Efendi yang akrab dipanggil Pak Yes, Rabu (6/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Pak Yes, strategi jangka pendek diadakan operasi pasar murah sebanyak 20 kali hingga Desember 2023 yang merupakan program dari Dinasperindag Lamongan dan gerakan pasar murah sebanyak 2 kali hingga Desember 2023 yang adalah program Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Provinsi Jawa Timur.
"Tujuan dari dilakukannya operasi pasar murah ini adalah untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat dan meringankan biaya pembelian masyarakat," tuturnya.
Untuk strategi jangka panjang, rinci Pak Yes, dengan menerapkan program menanam pekarangan terpadu atau "Gema Karangpadu", yaitu pemberian bantuan bibit kepada kecamatan stunting serta pemberian bantuan bibit kepada 27 Kecamatan yang ada di Kabupaten Lamongan.
"Program tersebut merupakan besutan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lamongan yang berkolaborasi dengan PKK Kabupaten Lamongan," jelasnya.
Orang nomor satu di Kota Soto juga menjelaskan adanya fluktuasi harga yang terjadi pada siklus menjelang Nataru 2024. Hal ini didorong oleh kenaikan permintaan konsumsi sehingga akan berpengaruh juga akan ketersediaan bahan pangan. Inflasi di Lamongan sendiri terpantau melandai pada awal Desember 2023 yang didominasi oleh komoditas holtikultura.
"Upaya yang kita lakukan selain menekan inflasi juga menjaga ketersediaan bahan pangan dan stabilisasi harga," jelasnya.
Deputi Direktur Bank Indonesia Yayat Cadarajat menjelaskan, faktor yang melandasi adanya inflasi saat ini ialah fenomena El Nino yang menjadikan beberapa komoditas holtikultura mengalami gagal panen sehingga pasokan menjadi terbatas.
Sementara, Pimpinan Cabang Bulog Bojonegoro Ferdian Darma Atmaja mengungkapkan, stok beras di gudang beras Lamongan yang terletak di Karangkembang tahun 2023 adalah 1.650.000 Kg. Upaya menekan inflasi pada beras, Bulog menyalurkan bantuan beras murah di Kabupaten Lamongan mencapai 1.900.000 Kg pada tahun 2023.
(dpe/fat)