Pedasnya Harga Cabai Pacitan Seiring Kelangkaan Pasokan dari Daerah Lain

Pedasnya Harga Cabai Pacitan Seiring Kelangkaan Pasokan dari Daerah Lain

Purwo Sumodiharjo - detikJatim
Jumat, 01 Des 2023 17:30 WIB
Harga cabai rawit di Pasar Minulyo masih pedas dan suplainya sulit didapatkan.
Harga cabai rawit di Pasar Minulyo masih pedas dan suplainya sulit didapatkan. (Foto: Purwo Sumodiharjo/detikJatim)
Pacitan -

Tak hanya rasanya, harga cabai belakangan juga ikut-ikutan pedas. Pantauan di sejumlah pasar tradisional di Kota 1001 Gua, harga jual di tingkat pedagang tembus Rp 100 ribu/kg. Di sisi lain pedagang juga mengeluhkan pasokan cabai yang makin susah didapatkan.

"Nggih (iya). Sampai saat ini harganya masih naik terus," ujar Tatik, salah satu pedagang di Pasar Minulyo, Jl Gatot Subroto, Pacitan kepada wartawan pada Jumat (1/12/2023).

Menurutnya, cabai rawit saat ini harganya mencapai Rp 95 ribu/kg. Padahal, dua minggu sebelumnya harga jual di Pacitan baru pada kisaran Rp 85 ribu/kg. Jika tren ini terus terjadi dia khawatir hal ini akan memberatkan konsumen, terutama mereka yang bergerak di bidang kuliner.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perempuan yang juga pengusaha makanan itu juga mengaku kesulitan mendapatkan stok cabai dari para produsen. Karenanya dia memilih tidak menjual cabai rawit karena untung yang didapat tak sebanding dengan biaya pengiriman. Bila pun dipaksakan tentu dirinya akan merugi.

"Ndak tahu juga nggih. Kalau akhir tahun biasanya memang begini (harga mahal)," tandasnya. "Saat ini saya cuma jual cabai rawit dan cabai hijau. Kalau cabai rawit Rp 70 ribu/kg, kalau cabai hijau Rp 40 ribu/kg," papar Tatik.

ADVERTISEMENT

Kepala Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja Acep Suherman mengaku belum bisa mengintervensi harga cabai di pasaran. Itu karena daerah di ujung Barat Daya Jatim ini bukan kawasan penghasilan cabai. Konsumsi warga selama ini didominasi kiriman dari luar wilayah.

Lonjakan harga ini, kata dia, karena berkurangnya pasokan dari petani Tulungagung dan Magetan. Hal itu diduga dipicu fenomena gagal panen akibat cuaca ekstrem. Meski begitu dia mengimbau masyarakat tidak terlalu panik sembari menunggu pasar kembali normal.

"Memang kabarnya dari penjualnya sana sudah mahal," pungkas Acep yang pernah menjabat Sekretaris Diskominfo.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads