Harga Cabai di Lamongan Masih Pedas Meski Stok Sudah Stabil

Harga Cabai di Lamongan Masih Pedas Meski Stok Sudah Stabil

Eko Sudjarwo - detikJatim
Selasa, 28 Nov 2023 15:32 WIB
Harga cabai di Lamongan masih tinggi meski stok stabil
Foto: Harga cabai di Lamongan masih tinggi meski stok stabil (Eko Sudjarwo/detikJatim)
Lamongan -

Meski stok stabil, namun harga aneka cabai di pasar Lamongan masih terbilang tinggi. Saat ini, cabai rawit di pasar Lamongan mencapai Rp 80 ribu per kilogram, sementara cabai merah besar Rp 70 ribu perkilogram.

Pantauan di sejumlah pasar di Lamongan, harga-harga sejumlah kebutuhan pokok sehari-hari memang masih stabil. Selain aneka cabai yang harganya masih cukup tinggi, harga kebutuhan pokok lainnya seperti aneka jenis beras juga masih stabil.

Beras premium saat ini di pasar tradisional Lamongan dijual dengan harga Rp 14 ribu per kilogram, beras kualitas medium antara Rp 10.900 hingga Rp 12 ribu perkilogram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harga komoditas pangan minggu ini masih terpantau masih stabil dan cenderung tidak ada kenaikan," kata Kepala Disperindag Lamongan Anang Taufik kepada detikJatim, Selasa (28/11/2023).

Hasil koordinasi lintas sektoral yang telah dilakukan oleh Disperindag Lamongan, ungkap Anang, stok beras di Jawa Timur, terutama di Lamongan masih mencukupi. Disperindag Lamongan, lanjut Anang, bekerja sama dengan Disperindag Provinsi Jatim telah melaksanakan kegiatan pasar murah di sejumlah titik lokasi di Lamongan dengan komoditi utama beras SPHP.

ADVERTISEMENT

"Stok sampai dengan saat ini masih aman dan mencukupi. Kami bekerjasama dengan Disperindag Provinsi Jatim juga telah dan akan terus menggelar operasi pasar beras di sejumlah titik di Lamongan," jelasnya.

Terkait masih tingginya harga cabai rawit dan cabe merah besar, Anang juga menyebut jika stok cabai masih mencukupi. Diperkirakan, terang Anang, harga cabai rawit dan cabai merah besar memang relatif tinggi pada bulan November ini.

"Hal ini dikarenakan perkiraan panen dalam jumlah yang cukup besar terjadi di akhir November 2023, dan memasuki periode Hari Besar Nataru diprediksi aman," paparnya.




(abq/iwd)


Hide Ads