.webp)
Persemaian bibit cabai rawit banyak dilakukan warga Lumajang saat harga masih mahal. Usaha persemaian ini dilakukan Nurifa (36) warga Desa Darungan Kecamatan Yosowilangun Lumajang.
Ibu rumah tangga satu anak ini menyemai ratusan ribu bibit cabai rawit di pekarangan belakang rumahnya seluas 600 meter persegi. Usaha penyemaian bibit cabai ini berawal dari memanfaatkan pekarangan rumah yang tidak terpakai.
Nurifa kemudian mencoba membuka usaha penyemaian bibit cabe sejak tahun 2014 lalu dan berkembang hingga sekarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awal mula usaha ini dari memanfaatkan pekarangan kemudian saya mencoba menyemai bibit cabe tahun 2014 lalu dan berkembang hingga sekarang," ujar pengusaha penyemaian bibit cabai Nurifa kepada detikJatim, Senin (27/11/2023).
Saat harga cabai rawit mahal mencapai Rp 60.000 seperti saat ini, jelas dia, permintaan bibit cabai naik hingga dua kali lipat. Dari biasanya 150.000 bibit cabai kini naik menjadi 300.000 bibit cabai.
"Ketika harga cabai mahal seperti saat ini bibit permintaan bibit cabai naik hingga dua kali lipat mencapai 300.000," terangnya.
Bahkan, permintaan tidak hanya datang dari kabupaten Lumajang namun hingga Kabupaten Jember.
"Bahkan permintaan datang hingga Kabupaten Jember," tandasnya.
Sementara bibit cabai rawit dijual seharga Rp 150.000 per seribunya. Dalam satu bulan Nurifa bisa mendapat pendapatan hingga Rp 45 juta dari usaha penyemaian bibit cabai ini.
(hil/fat)
