.webp)
Mahalnya harga cabai di pasar membawa berkah bagi usaha penyemaian bibit cabai milik Muhammad Nur Faizin (51), warga Desa Kraton, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang. Faizin bisa meraup cuan hingga puluhan juta rupiah per bulan.
Dibantu beberapa orang karyawannya, Faizin menyemai bibit cabai dengan memanfaatkan pekarangan rumahnya seluas 1.000 meter persegi. Usaha penyemaian bibit ini sudah ia tekuni sejak tahun 2017 dan berkembang hingga sekarang.
Terdapat berbagai jenis cabai yang disemai Faizin. Seperti cabai rawit merah, cabai rawit hijau serta cabai besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat harga cabai mahal seperti saat ini, permintaan bibit cabai naik hingga 4 kali lipat. Dari biasanya, permintaan yang hanya 100 ribu bibit, kini naik menjadi 450 ribu bibit cabai setiap bulannya. Tidak hanya memenuhi permintaan para petani di Lumajang, namun permintaan bibit cabai ini datang hingga Jember.
 Harga cabai di pasar mahal membawa berkah bagi usaha bibit cabai Foto: Nur Hadi Wicaksono |
"Ketika harga cabai mahal seperti saat ini, permintaan bibit cabai naik hingga 4 kali lipat yakni mencapai 450 ribu bibit cabai. Permintaan datang dari petani di Kabupaten Lumajang dan Jember," ujar Faizin kepada detikJatim, Jumat (3/11/2023).
Para petani mengaku menanam cabai dengan harapan bisa memperoleh keuntungan di tengah harga cabai di pasar yang masih mahal. Misalnya saja di Pasar Baru Lumajang, harga cabai rawit merah mencapai Rp 85.000 per kilogramnya.
"Saya membeli bibit cabai di sini untuk ditanam di sawah. Kebetulan sekarang harga cabai mahal jadi menanam cabai di sawah sebanyak 7 ribu bibit cabai di lahan seperempat hektare," ujar salah satu petani Muhammad Basit.
Bibit cabai rawit dijual seharga Rp 150.000 per 1.000 bibit. Sedangkan bibit cabai besar dijual seharga Rp 220.000 per 1.000 bibit. Dalam satu bulan, Faizin bisa mendapatkan pendapatan hingga Rp 75 juta.
"Jadi banyaknya permintaan bibit cabai membawa berkah bagi saya dan para pekerja yang ada di sini. Untuk pendapatan ketika ramai seperti ini bisa mencapai Rp 75 juta," pungkas Faizin.
(hil/fat)
