Pesta Bola Surabaya digelar di Jalan Tunjungan pada Minggu (19/11/2023). Selain keseruan bermain bola, ada gerakan ekonomi kreatif dalam acara tersebut.
Pesta Bola Surabaya digelar DPC Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekraf) bersama Pemkot Surabaya. Ada banyak kegiatan dalam acara ini seperti hyper bola, mural bola, fashion, e-sport dan the sound of Surabaya.
Acara ini bagian dari pelantikan anggota DPC Gekraf Surabaya. Salah satunya Eri Cahyadi sebagai Ketua Dewan Pembina, meski berhalangan hadir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Jalan Tunjungan kok ada acara seperti ini? Gekraf ini adalah Gerakan Ekonomi Kreatif, kita menaungi 17 subsektor. Salah satunya UMKM kuliner, fashion, game, musik dan sebagainya," kata Ketua DPC Gekraf Surabaya yang baru, Malik Atmadja, Minggu (19/11/2023).
![]() |
Malik menyadari, warga yang datang ke Pesta Bola Surabaya akan berpikir acaranya tidak hanya tentang bola. Itu menunjukkan adanya gerakan ekonomi kreatif.
"Tapi sebenarnya ini awal langkah kita membuktikan bahwa pelaku ekonomi kreatif atau wong dodol panganan (orang jual makanan), klambi (pakaian), gorengan, pengamen tidak bisa dianggap sebelah mata. Kita membuktikan bahwa pelaku ekonomi kreatif juga bisa bikin event semegah ini. Ini satu-satunya organisasi yang bisa membuat acara di Jalan Tunjungan," jelasnya.
Pihaknya juga akan terus bersinergi dengan Pemkot Surabaya. Ia mengajak pelaku UMKM bergabung dengan Gekraf untuk meningkatkan omzet.
![]() |
"Nanti akan dibantu omzet sehari Rp 100 ribu bisa jadi Rp 1 juta sampai Rp 10 juta. Ini bukan MLM, tapi ini benar terjadi. Di sini ada pelaku ekonomi kreatif, ada investor, pelaku politik dan sebagainya. Pelaku ekonomi kreatif tidak bisa dianggap sebelah mata," urainya.
Warga Ketandan Surabaya, Nurhayati (35) mengaku senang dengan kegiatan ini. Terlebih Surabaya sedang menjadi salah satu venue Piala Dunia U-17 2023.
"Ke sini sama anak dan ponakan. Main bola sama jalan dan jajan. Menarik hiburan buat anak-anak dan bisa buat jalan-jalan," pungkasnya.
(sun/iwd)