Apresiasi Bupati Ipuk untuk Kampung Bebek yang Produksinya Berkelanjutan

Apresiasi Bupati Ipuk untuk Kampung Bebek yang Produksinya Berkelanjutan

Eka Rimawati - detikJatim
Sabtu, 18 Nov 2023 02:00 WIB
kampung bebek banyuwangi
Bupati Ipuk meninjau kampung bebek (Foto: Istimewa)
Banyuwangi -

Produktivitas warga Banyuwangi tak ada habisnya. Bahkan Banyuwangi memiliki kampung Bebek, kampung yang dalam satu hari mampu memproduksi bebek hingga 2.000 ekor.

Di kampung tersebut, warga beternak bebek dengan sistem keberlanjutan mulai dari penetasan telur, pembesaran, budidaya, pemotongan, hingga pemasaran. Bahkan telur yang gagal menetas dijadikan pakan ternak lele.

"Budi daya bebek di sini dikerjakan mulai dari hulu ke hilir. Kami berdayakan warga desa. Kami menitipkan bebek untuk mereka pelihara, waktunya panen kita beli," jelas Nur Kholis, pelopor ternak bebek di Desa Kedung Wungu pada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, yang berkunjung ke peternakannya saat program Bupati Ngantor di Desa, Kamis (16/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peternak yang tergabung dalam kelompok ternak Makmur Mandiri itu, dalam sehari mampu memproduksi sekitar 2.000 ekor bebek potong yang siap dipasarkan.

kampung bebek banyuwangiFoto: Istimewa

Kholis menjelaskan ada 40 kepala keluarga yang dititipi untuk memelihara bebek. Dengan kuota 1.000 ekor per satu keluarga. Sementara, Kholis memelihara 10.000 bebek di peternakannya. Dengan demikian populasi bebek ternak dari kelompok ini sekitar 50.000 ekor.

ADVERTISEMENT

"Warga sudah kami berikan pelatihan cara merawat bebek. Untuk bibit dan pakan bebeknya dari kami. Mereka hanya bertugas memelihara hingga masa panen saja," kata Kholis.

Pria 37 tahun itu menambahkan, masa panen bebek sekitar 25 hingga 38 hari. Tiap 1.000 ekor bebek, memperoleh keuntungan bersih rata-rata Rp 4 juta tiap bulan yang diterima warga.

Ketua kelompok ternak Makmur Mandiri, Imron Rosadi menambahkan kelompok ini mulai dirintis sejak 2019 lalu.

"Saat ini ada 40 keluarga di desa ini yang bergabung, dan kami targetkan berkembang hingga 100 keluarga. Bahkan saat ini sudah ada warga dari Kecamatan Muncar yang bergabung," kata Imron.

Imron menjelaskan kelompok ternaknya memelihara dua jenis bebek, yakni hibrida dan peking. Untuk pemasarannya masih seputar Banyuwangi dan Bali. Selain memenuhi kebutuhan warga, bebek dari kelompok ini juga untuk pemenuhan kebutuhan warung dan restoran.

"Selama ini kami banyak dibantu mulai legalitas perizinan, izin lingkungan, dan lainnya," kata Imron.

Dalam kunjungannya ke peternakan milik Kholis, Bupati Ipuk berkeliling melihat proses produksi mulai dari telur hingga pemotongan dan siap dipasarkan.

"Produksi bebek potong di tempat ini dilakukan dengan detail dan rapi," kata Ipuk.

Ipuk mengapresiasi apa yang dilalukan Kholis dan kelompok ternak di desa ini. Tidak hanya mengembangkan usaha saja, namun juga melibatkan masyarakat.

"Tidak hanya anak-anak muda desa yang dilibatkan menjadi tenaga kerja, namun masyarakat juga dilibatkan untuk kerjasama usaha. Dengan demikian masyarakat juga mendapat dampak ekonomi," kata Ipuk.

"Kami juga minta agar Dinas Pertanian dan Pangan memfasilitasi rumah potongnya mengantongi sertifikasi halal," pungkas Ipuk.




(erm/iwd)


Hide Ads